kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Otomotif / 2021 Tren Penjualan Mobil Elektrifikasi Diprediksi Meningkat

2021 Tren Penjualan Mobil Elektrifikasi Diprediksi Meningkat

Minggu, 03 Januari 2021 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +


[Dok. Tempo.co]

  DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pengamat otomotif menerangkan bahwa tren penjualan mobil elektrifikasi, termasuk di dalamnya kendaraan listrik, akan semakin meningkat setiap tahunnya, termasuk pada tahun 2021.  

“Masa depan mobil dan motor adalah kendaraan listrik,” ujarnya.

Tren tersebut menurutnya memaksa semua merek untuk beralih memproduksi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke ramah lingkungan. “Tentu semua merek yang ada di negara kita akan mengarah kesana, kecuali siap kehilangan pangsa pasarnya,” ujarnya.

PT Toyota Astra Motor (TAM) memperkirakan penjualan mobil eleftrifikasi akan semakin tumbuh. Apalagi agen pemegang merek mobil Toyota di Indonesia itu saat ini telah memiliki line up lengkap dalam jajaran mobil dengan sistem elektrifikasi seperti hybrid, plug-in hybrid, hingga listrik murni (baterai).

Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa peningkatan penjualan mobil elektrifikasi sudah terlihat sejak lima tahun terakhir. "Lima tahun lalu masih 12 unit per bulan, tahun 2020 sudah 81 unit per bulan," kata Anton dalam sebuah diskusi virtual akhir Desember lalu.

Ia optimistis penjualan mobil dengan sistem elektrifikasi akan terus tumbuh seiring dengan minat meningkatnya konsumen terhadap mobil yang ramah lingkungan. "Sejauh ini penjualan mobil elektrifikasi Toyota cukup baik, sudah lebih dari 3.500 unit sejak pertama kali dipasarkan pada 2009," ujar dia.

TAM pertama kali memasarkan mobil elektrifikasi melalui Toyota Prius pada tahun 2009. Selanjutnya, model mobil ramah lingkungan yang dipasarkan semakin bertambah. Hingga saat ini beberapa model yang dipasarkan dengan teknologi hybrid adalah Alphard, Camry, Corolla Altis, CH-R, Corolla Cross, dan terbaru adalah mobil listrik murni Lexus UX 300e.

Toyota bahkan siap untuk memproduksi mobil elektrifikasi di pabrik merek di Indonesia. "Tidak hanya menambah pilihannya, kami juga akan memproduksi lokal di tahun 2022," kata Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur PT TAM kepada Tempo beberapa waktu lalu.

Pemerintah melalui Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengumumkan bahwa Toyota akan berinvestasi sebesar Rp 28 triliun untuk mengembangkan mobil elektrifikasi di Indonesia. "Investasi itu akan dilaksanakan dalam tiga tahun ke depan," kata Agus dalam konferensi video, Senin, 28 Desember 2020.

Toyota, ujar dia, akan mengembangkan tiga jenis kendaraan listrik yakni hybrid, pluig-in hybrid, dan full electric vehicle atau mobil listrik murni. Rencananya mobil elektrifikasi ini mulai diproduksi pada 2023.

Selain Toyota, Hyundai juga termasuk yang paling gencar menanamkan investasi untuk pendirian pabrik perakitan mobil listrik di Indonesia. Total investasi yang ditanam untuk mendirikan pabrik mencapai Rp 28 triliun. Pabrikan asal Korea Selatan itu bahkan sudah lebih dahulu memasarkan mobil listrik murni melalui Hyundai Ioniq EV dan Hyundai Kona EV.

Di sisi lain, pemerintah telah memfasilitasi regulasi khusus untuk kendaraan listrik. Perusahaan seperti PLN dan Pertamina juga mulai membangun lebih banyak pengisian daya baterai kendaraan listrik di sejumlah titik vital. Tidak hanya di kota besar di Jakarta, tapi juga mulai merambah luar kota seperti jalur tol trans Jawa (Tempo.co). 


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda