Konser Dilarang! Banjir Datang!
Font: Ukuran: - +
Akhsanul Khalis M.P.A., Alumni Magister Administrasi Publik (Konsentrasi Kebijakan Publik), Universitas Gadjah Mada (UGM). [Foto: For Dialeksis]
Peran agama menjaga lingkungan hidup
Agar keberlangsungan ekosistem hutan di Aceh selamat dan lestari, mari menyiarkan spirit “dakwah ekologis” ke tengah masyarakat. Letakkan konsep penegakkan Syariat Islam di Aceh secara konstruktif dan bahasan wacana yang lebih luas.
Sesuai dengan apa yang dikatakan Ziauddin Sardar seorang ilmuwan (futurolog) muslim Inggris. Dia menganjurkan agar Islam rahmatan lil ‘alamin tercermin ke wacana ekologis dan juga diberikan tempat dalam ruang aktivisme Islam.
Sekarang ini banyak intelektual muslim dunia sudah berbicara tentang ecoshopy: Sebuah konsep menjaga lingkungan hidup dengan menggabungkan pendekatan spiritual.
Langkah praktisnya menganjurkan umat tidak terlalu berlebihan dalam hal konsumtif. Nah ini sangat sejalan dengan salah satu nilai Islam yaitu zuhud -menolak gaya hidup konsumtif-. Otomatis akan mengurangi akumulasi kerja-kerja berlebihan yang dihasilkan dari lembaga ekstraktif (usaha eksploitasi Sumber Daya Alam). Dengan demikian kita umat manusia bisa memperlambat kiamat kerusakan lingkungan (ekosida).
Penulis: Akhsanul Khalis M.P.A., Alumni Magister Administrasi Publik (Konsentrasi Kebijakan Publik), Universitas Gadjah Mada (UGM).