DIALEKSIS.COM | Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri memperingatkan masyarakat terhadap aplikasi yang diunduh, karena berbahaya. Bahkan ada aplikasi salat dan azan. Tercatat, ada sebanyak 11 aplikasi yang disinyalir mencuri data pengguna.

Menurut pihak Siber Polri, seluruh aplikasi ditemukan di Play Store, dan ada yang sudah diunduh 10 juta pengguna.

"Sobat Siber, waspada akan modus pencurian data pribadi berkedok aplikasi salat dan azan. Aplikasi tersebut telah banyak diunduh di Play Store," tulis akun @CCIPolri.

Dalam unggahannya, Siber Polri mengatakan, serangkaian aplikasi yang tersedia di Google Play Store mengumpulkan data sensitif pengguna, yang mana data tersebut berpotensi disalahgunakan oleh para pelaku akibat dari keamanan server/database yang buruk.

"Aplikasi itu mencuri data lewat pengembangan perangkat lunak (SDK) pihak ketiga yang mencakup kemampuan menangkap konten clipboard, data GPS, alamat email, nomor telepon, bahkan alamat MAC router modem pengguna dan SSID jaringan," tulis akun tersebut.

Konten clipboard juga berpotensi mencakup informasi sangat sensitif termasuk dari dompet kripto, kata sandi, dan nomor kartu kredit.

Berikut daftar aplikasi yang disebut mencuri data pengguna di Play Store

1. Speed Camera Radar: 10 juta download

2. Al-Moazin Lite (Prayer Times): 10 juta download

3. WiFi Mouse (remote control PC): 10 juta download

4. QR & Barcode Scanner: 5 juta download

5. Qibla Compass - Ramadan 2022: 5 juta download

6.  weather & clock widget: 1 juta download

7. Handcent Next SMS-Text w/MMS: 1 juta download

8. Smart Kit 360: 1 juta download

9. Al Quran Mp3 - 50 Reciters & Translation Audio: 1 juta download

10. Full Quran MP3 - 50+ Languages & Translation Audio: 1 juta download

11. Audiosdroid Audio Studio DAW: 1 juta download. [BY]