UII Bentuk Tim Khusus Sikapi Dugaan Indisipliner Dosen yang Hilang Kontak
Font: Ukuran: - +
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, menilai tindakan Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) mengubah rute dari Turki ke Boston Amerika Serikat tanpa pemberitahuan diduga tindakan indisipliner. Menurut Rektor UII, Rafie diduga telah meninggalkan tanggung jawab yang menyebabkan dampak terhadap tata laksana organisasi.
Pihak kampus akan membentuk tim untuk memverifikasi tindakan AMRP. "Untuk melakukan verifikasi atas dugaan tersebut UII akan membentuk tim berdasarkan regulasi yang berlaku di UII," kata Fathul dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/2/2023).
Fathul menegaskan sebagai organisasi publik, UII mengedepankan nilai-nilai tata kelola yang baik memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlakuan yang adil dan setara kepada seluruh sivitas berdasar pada regulasi yang berlaku di UII.
Sebelumnya upaya pencarian Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) dosen Universitas Islam Indonesia (UII) yang sempat dinyatakan hilang kontak menemukan titik terang. Pihak kampus mengaku sudah menerima informasi alasan AMRP mengubah rute ke Boston, Amerika Serikat.
"UII bersyukur karena upaya pelacakan keberadaan AMRP yang hilang kontak telah membuahkan hasil. AMRP telah membalas korespondensi email yang dikirimkan UII," ujarnya.
Fathul mengatakan, di dalam balasan surat elektronik tersebut AMRP mengungkapkan alasan pengalihan rute karena alasan kesehatan. Dalam pesan tersebut AMRP juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada rektor dan seluruh sivitas akademika UII atas kegaduhan yang muncul di publik terkait persoalan tersebut.
"UII mendoakan semoga AMRP lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima," ujar Fathul. Fathul memastikan UII akan memberi pendampingan dan dukungan layanan kesehatan bagi AMRP apabila diperlukan.