Tidak Usah Khawatir, Begini Cara Tukar Kripto dan Bitcoin
Font: Ukuran: - +
(istockphoto/jpgfactory).
DIALEKSIS.COM | Nasional - Aset kripto sempat menjadi pilihan investasi yang cukup menarik di Indonesia, di mana investor ritel terutama generasi milenial sempat ikut andil dalam mempengaruhi pergerakan kripto, termasuk Bitcoin.
Bahkan, aset kripto sempat dipersepsikan sebagai emas digital yang nilainya dinamis. Tetapi kini, banyak investor ritel yang cenderung untuk tidak mempertahankan posisinya di Bitcoin dan kripto dalam jangka waktu yang lama.
Mereka kemudian melepas Bitcoin dan kripto lainnya hanya sekitar satu atau dua hari saja. Hal ini karena mereka menilai bahwa kondisi makroekonomi yang masih memburuk membuat pasar kripto sulit untuk kembali setidaknya ke level sebelum Mei dan Juni lalu.
Oleh karena itu, tak sedikit dari mereka yang ingin menukarkan Bitcoin atau kripto lainnya ke dalam rupiah, apalagi saat ini rupiah mendekati level Rp 15.000/US$, sehingga ini saat yang tepat untuk menukarkannya ke rupiah.
Meski tidak bisa menjadi alat tukar yang sah, aset kripto dapat dicairkan menjadi uang tunai agar dapat dibelanjakan.
Prinsip mencairkan aset kripto seperti Bitcoin menjadi uang tunai, sama seperti emas. Aset kripto dijual sesuai dengan nilainya dalam satuan mata uang yang berlaku saat waktu penjualan. Uang hasil penjualan tersebut dapat langsung dikirim ke rekening pemilik.
Mungkin Anda masih bertanya, bagaimana dan di mana Bitcoin dapat diuangkan? Untuk mengetahui lebih detail, berikut ini ulasan kanal-kanal penjualan Bitcoin atau aset kripto lainnya, mengutip dari DetikFinance.
1. Platform Penukaran Kripto
Pemilik aset Bitcoin atau kripto lainnya dapat mengakses platform penyedia layanan transaksi Bitcoin. Untuk menukarkan Bitcoin menjadi rupiah, Anda cukup mengakses menu penjualan Bitcoin untuk menjual aset kripto sesuai nilai yang berlaku di waktu transaksi. Setelah transaksi berhasil, Anda bisa langsung mengirimkan uang hasil penjualan ke rekening bank.
2. ATM Bitcoin
ATM Bitcoin berbentuk seperti ATM perbankan pada umumnya. Di alat tersebut, Anda dapat membeli dan menjual aset Bitcoin. Perbedaannya dengan ATM perbankan, ATM Bitcoin tidak diakses dengan kartu debit melainkan dengan cara memindai kode QR untuk terhubung dengan dompet digital tempat pengguna menyimpan aset Bitcoin.
Setelah ATM terhubung dengan platform dompet penyimpanan Bitcoin, Anda dapat menjual Bitcoin sesuai jumlah yang diinginkan. Setelah itu, aset di dompet digital akan dikonversi menjadi uang tunai senilai dengan jumlah Bitcoin yang dijual. Dalam beberapa menit, pemilik aset dapat mengambil uang tunainya dari ATM Bitcoin.
3. Transaksi Peer to Peer (P2P)
Antar pemilik dompet Bitcoin dapat terhubung melalui jaringan peer to peer (P2P) yang memungkinkan kedua pihak bertransaksi aset Bitcoinnya.
Singkatnya, dalam transaksi peer to peer, Anda menjual aset Bitcoin atau kripto lainnya kepada pembeli yang bersedia membayar dengan harga tertentu. Setelah mereka membayar secara tunai atau transfer ke rekening bank, Anda langsung melepas aset Bitcoin ke akun pembeli.
Saat ini, transaksi penjualan Bitcoin atau aset kripto lainnya dapat dilakukan dengan mudah. Seperti melalui platform Luno Indonesia yang dapat diakses melalui smartphone maupun komputer.
Luno Indonesia menyediakan layanan penjualan (trading) Bitcoin secara real time. Pemilik aset dapat langsung mencairkan Bitcoin menjadi uang tunai ke rekening bank. Luno Indonesia juga sudah mengantongi izin dari Bappebti [cnbcindonesia.com].