Tapanuli Utara Diguncang Gempa 6,0 Magnutido
Font: Ukuran: - +
[Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Gempa magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara Sabtu (1/10) pada pukul 02.28.41 WIB.
Hasil analisis Balai Metrologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter terbaru dengan magnitudo 5,8.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,11° LU ; 98,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km,” kata Plt. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya
Dia menyebutkan hingga pukul 05.59 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 43 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 5,1 dan magnitudo terkecil 2,5.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar besar Sumatra segmen renun. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).”
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Tarutung dengan skala intensitas VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk dan mereka langsung lari keluar), wilayah Sipahutar dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk membuat banyak orang terbangun).
“Kemudian wilayah Singkil dengan skala intensitas IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Berdasarkan informasi sementara gempa bumi ini menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga di Tapanuli. Meski demikian, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.”
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” katanya. [CNN Indonesia]