Surya Paloh Yakin Jokowi Tak Ada Niatan Maju Tiga Periode dan Ikut Cawapres 2024
Font: Ukuran: - +
Ketua Umum Partai NasDem, Surya paloh. [Foto: Tirto]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menegaskan yakin bahwa Jokowi tidak ingin jadi Presiden untuk tiga periode alias tidak lagi ikut turun lagi ke gelanggang politik di Pemilu 2024 mendatang.
Bahkan ketika banyak isu yang menyebutkan Jokowi akan maju sebagai calon wakil presiden 2024 mendatang, Surya Paloh yakin itu tidak akan terjadi.
Hal itu diungkapkan Surya Paloh dalam wawancara eksklusif dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domuara Ambarita pada Rabu (14/9/2022).
“Saya mengenal pribadi seorang Jokowi. Saya orangnya amat sangat mempunyai confidence dan percaya akan keteguhan dan semangat kenegarawanannya,” kata Paloh dilansir dari Tribunnews.
Surya Paloh juga menyebutkan, sosok pribadi Jokowi adalah pribadi yang terukur dan menyayangi bangsa.
“Dia seorang pemimpin yang bekerja keras dengan karakter pribadi yang terukur, jujur, sederhana, dan amat sangat menyayangi bangsa ini.
"Saya mempunyai keyakinan ketika itu masih konsisten ada pada dirinya, seluruh jawaban sudah kita miliki," paparnya.
"Nggak ada itu mau tiga periode lah apalagi mau jadi wakil presiden, nggak ada. Berarti kita akan kehilangan Jokowi seperti apa yang kita kenal kalau itu terjadi," tambah dia.
Sebelumnya seperti diberitakan, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengatakan, Joko Widodo (Jokowi) bisa saja menjadi wakil presiden (wapres) pada tahun 2024.
Namun, tetap saja ada syaratnya, misalnya harus diajukan oleh partai politik tempatnya bernaung.
"Kalau Pak Jokowi mau jadi wapres, ya sangat bisa. Tapi, syaratnya diajukan oleh parpol atau gabungan parpol," ujar Pacul saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).
Pacul mengatakan, secara aturan, Jokowi diizinkan jika ingin maju sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Namun, tergantung apakah Jokowi ingin menggunakan peluang tersebut atau tidak. Menurut dia, itu adalah keputusan dari Jokowi sendiri.
"Kalau Pak Jokowi, kita enggak tahulah maunya kayak apa," ucapnya.
Sementara itu, Pacul menekankan bahwa siapa capres dan cawapres dari PDI-P yang maju akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI-P.(Kompas TV)
- Presiden Instruksikan Kepala Daerah Gunakan APBD Atasi Dampak Penyesuaian Harga BBM
- Presiden Jokowi Terima Penugasan Delapan Duta Besar Negara Sahabat
- Jokowi Sentil 20 Daerah dengan Inflasi Tinggi, Aceh di Angka 6,3 Persen
- Presiden Instruksikan Jajarannya Tindak Lanjuti Dugaan Kebocoran Data Pemerintah