kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Singgung Adzan dan Cadar, Puisi Sukmawati Dipersoalkan

Singgung Adzan dan Cadar, Puisi Sukmawati Dipersoalkan

Senin, 02 April 2018 14:17 WIB

Font: Ukuran: - +


Dialeksis.com | Jakarta - Baru-baru ini beredar video pembacaan puisi oleh Sukmawati Soekarnoputri yang di dalam bagiannya ada yang menyinggung mengenai azan dan cadar. Puisi ini dipersoalkan.

Puisi itu dibacakan Sukmawati dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Sukmawati diberi kesempatan maju ke panggung dan membacakan Puisi 'Ibu Indonesia' karyanya sendiri.

Berikut isi lengkap puisi Sukmawati tersebut:

Ibu Indonesia


Aku tak tahu Syariat Islam

Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah

Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci

Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka

Menyatu dengan kodrat alam sekitar

Jari jemarinya berbau getah hutan

Peluh tersentuh angin laut


Lihatlah ibu Indonesia

Saat penglihatanmu semakin asing

Supaya kau dapat mengingat

Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif

Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia


Aku tak tahu syariat Islam

Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok

Lebih merdu dari alunan azan mu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah

Semurni irama puja kepada Illahi

Nafas doanya berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun

Canting menggores ayat ayat alam surgawi


Pandanglah Ibu Indonesia

Saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

Pengurus Persaudaraan Alumni 212, Kapitra Ampera telah menyimak video tersebut. Menurut Kapitra yang juga merupakan pengacara Habib Rizieq ini, ada dugaan pelanggaran dalam puisi itu.

"Saya mendapatkan video itu tadi pagi. Sudah saya cermati ada mengenai adzan dan cadar, menurut saya ada dugaan kuat mendiskreditkan agama," ujar, Kapitra Ampera kepada wartawan, Senin (2/4/2018).

Menurut Kapitra, Sukmawati tidak seharusnya membanding-bandingkan adzan dengan Kidung Pancasila. Adzan yang merupakan panggilan untuk ibadah, lanjut Kapitra, tidak bisa dibandingkan dengan hal lain.

"Jangan banding-bandingkan adzan. Adzan itu panggilan ibadah," tutur Kapitra.

Dihubungi terpisah, Sukmawati mengatakan apa yang disampaikannya adalah pendapat pribadi sebagai budayawan. Menurut Sukmawati tidak ada isu SARA saa sekali dalam puisi yang dibawakannya.

"Saya nggak ada SARA-nya. Di dalam saya mengarang puisi. Saya sebagai budayawati berperan bukan hanya sebagai Sukmawati saja, namun saya menyelami, menghayati khususnya ibu-ibu di beberapa daerah. Ada yang banyak tidak mengerti syariat Islam seperti di Indonesia timur di Bali dan daerah lain," kata Sukmawati. (Detik)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda