DIALEKSIS.COM | Dubai - Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Dubai, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, menampilkan upaya diplomasi ekonomi yang intensif. Menparekraf melakukan serangkaian pertemuan penting dengan tokoh bisnis dan pejabat setempat, termasuk dengan Abdullah Lahej, Chairman Ayana Holding, perusahaan terkemuka yang telah membangun berbagai landmark terkenal di Dubai.

Dalam pertemuan tersebut, Sandiaga Uno menawarkan peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Menparekraf mengajak Ayana Holding untuk berpartisipasi dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan destinasi pariwisata baru di Indonesia. 

"Kami berharap kerja sama ini akan membuka peluang besar untuk pemulihan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja," ungkap Uno.

Menparekraf Uno juga menarik perhatian khusus pada pengembangan Jembrana di Bali sebagai pusat ekonomi baru. Dengan potensi besar yang ditawarkan, Jembrana diharapkan menjadi magnet bagi investor asing, termasuk Ayana Holding.

Abdullah Lahej menyambut baik tawaran tersebut dan berencana untuk mengunjungi Bali dalam waktu dekat. "Kami antusias melihat potensi yang ditawarkan oleh Indonesia," kata Lahej.

Setelah pertemuan dengan Ayana Holding, agenda Menparekraf berlanjut dengan salat Jumat di Zabeel Mosque dan pertemuan dengan Director General Dubai Travellers Festival UEA, Awad Bin Mohammad Bin Sheikh Mugrin. Hari pertama kunjungan Uno di Dubai ditutup dengan pertemuan bersama Diaspora Indonesia di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai.

Kunjungan ini menandai langkah penting dalam upaya pemerintah Indonesia untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan Uni Emirat Arab, khususnya dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, diharapkan akan ada lebih banyak investasi asing yang masuk, yang pada gilirannya akan memacu pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat. [*]