Beranda / Berita / Nasional / Rupiah Kembali Menguat ke Rp14.785 per Dolar AS

Rupiah Kembali Menguat ke Rp14.785 per Dolar AS

Kamis, 13 September 2018 18:06 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi. (Reuters)

DIALEKSIS.COM - Nilai tukar rupiah bergerak menguat pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Kamis (13/9), didorong sejumlah sentimen positif dari dalam negeri dan tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang tengah mereda.

Dibuka di level Rp14.810 per dolar AS, rupiah terus bergerak menguat hingga berada di level Rp14.785 per dolar AS hingga pukul 08.45 WIB. Posisi rupiah saat ini menguat 47 poin dari level kemarin, Rabu (12/9) di Rp14.832 per dolar AS.

Di kawasan Asia, hanya yen Jepang melemah 0,13 persen dari dolar AS. Sedangkan mayoritas mata uang negara lain menguat bersama rupiah.

Won Korea Selatan menguat 0,71 persen, baht Thailand 0,19 persen, ringgit Malaysia 0,18 persen, pesio Filipina 0,13 persen, dolar Hong Kong 0,01 persen, dan dolar Singapura 0,01 persen.

Begitu pula dengan mayoritas mata uang negara maju. Franc Swiss menguat 0,08 persen, euro Eropa 0,07 persen, dolar Australia 0,06 persen, rubel Rusia 0,06 persen, dan poundsterling Inggris 0,01 persen. Hanya dolar Kanada yang melemah 0,02 persen dari mata uang Negeri Paman Sam.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan bergerak positif pada hari ini karena mulai munculnya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri yang berhasil menguatkan mata uang Garuda.

Pertama, keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa pulang kesepakatan bisnis senilai US$6,2 miliar dari Forum Bisnis Indonesia-Korea Selatan yang diadakan 10-11 September lalu di Negeri Ginseng tersebut.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tengah sungguh-sungguh mengejar komitmennya untuk memulihkan defisit transaksi berjalan dengan fokus meningkatkan ekspor dan investasi, serta mengurangi impor.

"Upaya pemerintah untuk kembali menarik aliran modal asing di tengah volatilitas yang terjadi di sejumlah negara berkembang memberikan dorongan pada rupiah," katanya, Kamis (13/9).

Kedua, sentimen positif juga datang dari Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) yang kembali mengerek tingkat suku bunga penjaminan pada simpanan rupiah sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,5 persen di bank umum dan 9 persen di Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

LPS juga mengerek bunga penjaminan untuk simpanan valuta asing (valas) sebesar 50 bps menjadi 2 persen. "Langkah ini untuk mengakomodasi pengetatan moneter dan kecenderungan risiko likuiditas yang lebiuh tinggi akibat meningkatnya penyaluran kredit," katanya.

Reza pun memperkirakan rupiah akan kembali menguat pada hari ini dengan bergerak di rentang Rp14.827-14.840 per dolar AS. Meski, katanya, sentimen eksternal tetap harus diwaspadai khususnya yang berasal dari kelanjutan perang dagang AS-China. (CNN)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda