Rp 16,4 Triliun Dana Bansos PKH Dicairkan
Font: Ukuran: - +
Menteri Keuangan Sri Mulyani. [Foto: Dok. Kemenkeu]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mencairkan anggaran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp16,4 triliun per 15 April 2020. Pencairan bansos ini diberikan di tengah pandemi virus corona.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari mengatakan pencairan dilakukan lebih cepat agar bansos dapat segera dirasakan oleh keluarga penerima manfaat. Khususnya yang terdampak tekanan ekonomi akibat pandemi corona.
"Diharapkan dapat membantu masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menjaga daya beli jelang Ramadan," ujar Rahayu dalam keterangan tertulis, Rabu (15/4/2020).
Rahayu merinci pencairan PKH sudah mencapai 43,85 persen dari total pagu anggaran Rp37,4 triliun. Pagu ini sudah termasuk kebijakan perluasan pemberian bansos ke 800 ribu keluarga penerima manfaat akibat pandemi corona.
Sementara, pencairan program Kartu Sembako telah mencapai Rp14 triliun atau 70 persen dari pagu sebesar Rp20 triliun pada hari ini. Penyaluran juga sudah diberikan kepada penerima usai kebijakan perluasan.
"Nominal penyaluran mencakup hingga periode penyaluran Mei 2020,"jelasnya.
Rahayu mengatakan kementerian juga mempercepat pencairan bansos lain, seperti Program Indonesia Pintar/Kartu Indonesia Pintar (PIP/KIP) Kuliah/Bidikmisi Kemendikbud dengan total Rp15,76 triliun. Pencairan PIP SMP sudah mencapai Rp12,25 miliar untuk 16.300 siswa per 8 April 2020.
Lalu, pencairan PIP Bidikmisi sebesar Rp61 miliar bagi 10.100 siswa. Kemudian, pencairan PIP/KIP Kuliah/Bidikmisi Kementerian Agama sudah mencapai Rp182,28 miiar untuk 530.591 siswa per 13 April 2020.
"Bantuan PIP ini untuk Madrasah Tahap I meliputi MI, MTs,& MA," imbuhnya.
Selanjutnya, kementerian juga akan mempercepat pencairan anggaran Kartu Prakerja yang sudah mulai dibuka sejak 11 April 2020 lalu. Saat ini, pemerintah mencatat sudah ada 4,3 juta peserta yang mendaftar di program tersebut. Secara total, pagu anggaran mencapai Rp20 triliun yang akan diberikan ke 5,6 juta peserta.
Terakhir, pemerintah juga mempercepat pencairan anggaran program Padat Karya Tunai (PKT) yang dilangsungkan oleh beberapa kementerian. Pertama, PKT melalui Kementerian Pertanian senilai Rp1,6 miliar untuk periode April-Agustus 2020.
"Refocusing kegiatan yang dilakukan salah satunya adalah fasilitas bantuan ayam, kambing, domba untuk penanganan dampak penyebaran Covid-19 dan mendukung ketersediaan pangan," imbuh Rahayu.
Kemudian, PKT di Kementerian Perhubungan senilai Rp1,87 triliun. Anggaran tersebar untuk sektor laut Rp1,38 miliar, udara Rp226,1 miliar, darat Rp522,3 juta, BPSDMP sebesar Rp6,1 miliar, dan perkeretaapian Rp1,64 triliun.
Lalu, PKT di Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan pagu Rp95,58 miliar untuk Pengelolaan Irigasi Tambak/Kolam (PITAP), minapadi, penanaman mangrove, dan integrasi lahan pegaraman. Terakhir, PKT melalui Kementerian PUPR dengan pagu Rp10,23 triliun.
Aliran dana akan masuk ke proyek sumber daya air sebesar Rp2,29 triliun, proyek di Bina Marga Rp629,0 miliar, Cipta Karya Rp2,5 triliun, dan Penyediaan Perumahan Rp4,81 triliun. (CNN Indonesia)