Beranda / Berita / Nasional / Ratusan CCTV Disebar di Tol Trans Sumatera, Antisipasi Begal

Ratusan CCTV Disebar di Tol Trans Sumatera, Antisipasi Begal

Senin, 30 November 2020 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

[Foto: Dok. PT Hutama Karya (Persero)]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT Hutama Karya/HK (Persero) memastikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna agar terhindar dari tindak kejahatan yang tidak diinginkan seperti begal.

Executive Vice President HK, Muhammad Fauzan mengatakan terdapat 636 unit CCTV yang tersebar di sepanjang JTTS setiap satu kilometer (km) dengan memiliki kamera dua arah, sehingga dapat mencakup seluruh aktivitas yang terjadi di jalan tol. Petugas juga selalu memantau selama 24 jam penuh melalui Command Center, baik yang berada di setiap ruas tol maupun yang berada di kantor pusat dengan menggunakan sistem terintegrasi.

Dalam sistem yang sudah terintegrasi tersebut, terdapat fitur yang dapat mendeteksi apabila terdapat peringatan dari tiap ruas tol dan petugas akan langsung merespons keluhan dengan response time maksimal 5 menit. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan 435 petugas layanan pengamanan siaga selama 24 jam untuk melakukan pengawasan di sepanjang JTTS.

"Dari sisi pelayanan, Hutama Karya juga memastikan bahwa jalan tol yang memiliki trafik lalu lintas yang sepi tidak berarti jalan Tol Trans Sumatera tersebut memiliki pengamanan yang kurang. Keamanan dan keselamatan pengguna jalan adalah prioritas bagi perusahaan," kata Fauzan, Minggu (29/11/2020).

Fauzan juga menyebut selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah setempat. "Demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, kami telah kerja sama dengan kepolisian daerah setempat dalam pengamanan jalan tol yang kami kelola. Kami yakin dengan kinerja kepolisian selama ini dapat membantu mengawasi keamanan dan keselamatan pengguna jalan yang melintas di JTTS," imbuhnya.

Sampai saat ini, pihaknya mengaku belum pernah menerima laporan secara resmi terkait tindak kejahatan yang terjadi di JTTS. Sebelumnya JTTS disebut rawan begal karena kondisi beberapa ruas tol yang sudah diresmikan masih sepi.

"Sampai saat ini kami belum pernah menerima laporan resmi dari pengguna jalan tol terkait dengan begal ataupun rampok. Jika selama ini terdapat pemberitaan akan hal tersebut, masih berita yang simpang siur dan setelah diselidiki oleh pihak kepolisian, hanya kesalahpahaman saja atau bahkan belum ditemukan kebenarannya," tutur Fauzan.

Hingga libur panjang natal dan tahun baru (nataru) 2020-2021, bakal ada 648 km yang terhubung dan bisa dilewati dengan jumlah sembilan ruas. Pengoperasian itu jalan itu dimulai dari 23 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.


Berikut sembilan ruas Tol Trans Sumatera tersebut:

1. Bakauheni-Terbanggi Besar (140,4 km)

2. Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189,4 km)

3. Kayu Agung-Palembang-Betung (Kayu Agung-Jakabring) 29,3 km

4. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (62,1 km)

5. Belawan-Medan-Tanjung Morawa (42,7 km)

6. Palembang-Indralaya (21,5 km)

7. Pekanbaru-Dumai (131,6 km)

8. Medan-Binjai (13 km)

9. Sigli-Banda Aceh (Seksi 4 Indrapura-Blang Bintang) 13,5 km

Nantinya tol itu akan dilengkapi Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) berjumlah 41 TIP dengan rincian 25 TIP A, 8 TIP B, dan 8 TIP C. Sebanyak 12 TIP di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, 9 TIP di ruas Terbanggi-Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, 2 TIP di ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, 4 TIP di ruas Palembang-Indralaya, 4 TIP di ruas Medan- Binjai, dan 10 TIP di ruas Pekanbaru-Dumai.

Kelengkapan lain yang disiapkan di setiap ruas jalan Tol Trans Sumatera yakni mobile reader, mobile top up, dan penjualan kartu perdana uang elektronik pada GT dengan kepadatan lalu lintas tinggi. Selain itu disiapkan juga 37 Toilet Cabin, 26 unit Mobil Tangki Air, 10 Bis Toilet, 20 unit vacum tinja, dan 34 Hidran Umum di lokasi rest area jalan tol dan ruas jalan nasional [Detik.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda