Proyek Jargas Mundur ke 2021 Akibat Anggaran Dipotong
Font: Ukuran: - +
Foto: Efrem Limsan Siregar
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah menargetkan pembangunan jaringan pipa gas bumi untuk rumah tangga (jargas) pada 2021 sebanyak 120.776 sambungan rumah (SR) tersebar di 21 kabupaten/kota.
Kepala Sub Direktorat Perencanaan dan Pengadaan Pembangunan Infrastruktur Migas Wahyudi Akbari mengatakan jargas yang bakal dibangun pada tahun depan tersebut seharusnya dibangun pada tahun ini. Tapi, proyek itu harus ditunda karena anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19.
"Jargas yang akan dibangun ini seharusnya dibangun pada 2020, namun anggarannya direalokasi untuk penanganan Covid-19, sehingga ditunda menjadi tahun 2021," paparnya, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat, (04/12/2020).
Sebagian besar jargas ini akan dibangun di Jawa Timur dan Jawa Barat. Lokasi pembangunan jargas di Jawa Timur adalah Kabupaten Bojonegoro (10.000 SR), Kabupaten Lamongan (5.935 SR), Kota Surabaya (6.088 SR), Kabupaten Sidoarjo (11.418 SR), Kota Mojokerto (5.699 SR), Kabupaten Mojokerto (5.935 SR), Kabupaten Jombang (6.137 SR), Kabupaten Pasuruan (5.750 SR), Kota Pasuruan (7.003 SR), Kabupaten Probolinggo (5.737 SR) dan Kota Probolinggo (5.080 SR).
Untuk Jawa Barat, lokasi pembangunan jargas adalah Kabupaten Karawang (3.053 SR), Kabupaten Subang (5.488 SR), Kota Cirebon (4.515 SR) dan Kabupaten Cirebon (3.758 SR).
Sementara daerah lain yang dibangun jargas adalah Kabupaten Aceh Utara (3.510 SR), Kota Lhokseumawe (3.000 SR), Kabupaten Aceh Timur (5.016 SR), Kabupaten Banyuasin (6.889 SR), Kabupaten Banggai (5.005 SR) dan Kabupaten Wajo (5.750 SR).
Menurutnya, jumlah sambungan rumah tangga ini didasarkan pada hasil survei. Pada 2019 pihaknya sudah meminta dukungan daerah terhadap Front End Engineering Design (FEED) dan Detailed Engineering Design for Construction (DEDC) melalui penandatanganan berita acara dengan pemerintah daerah.
Agar pembangunan jargas berjalan lancar, pemerintah mengharapkan kontraktor pemenang lelang dapat langsung mengurus perizinan setelah kontrak kerja ditandatangani. Diharapkan pada April atau Mei 2021, semua perizinan telah rampung, sehingga proses pembangunan dapat segera dilakukan.
"Harapan Pak Menteri ESDM, apa yang dibangun pemerintah dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada tahun yang sama. Pembangunan maksimum rampung di triwulan ketiga, sehingga triwulan keempat sudah dapat dinikmati masyarakat," tuturnya.
Wahyudi juga menjelaskan target pembangunan jargas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 4 juta SR pada 2024. Namun sampai 2019 baru terbangun 400.269 SR di 17 provinsi yang tersebar di 49 kabupaten/kota.
Agar target 4 juta SR dapat tercapai, pemerintah menyiapkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pemerintah mengharapkan adanya dukungan stakeholder agar pembangunan dapat berjalan sesuai rencana [cnbcindonesia].