Beranda / Berita / Nasional / Presiden Prabowo Apresiasi Peran Strategis Muhammadiyah dalam Membangun Bangsa

Presiden Prabowo Apresiasi Peran Strategis Muhammadiyah dalam Membangun Bangsa

Kamis, 05 Desember 2024 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya pada Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/12/2024). [Foto: BPMI Setpres/Rusman]


DIALEKSIS.COM | Kupang - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya peran Muhammadiyah dalam menjaga persatuan dan membangun Indonesia di tengah dinamika global. 

Dalam Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/12/2024), Kepala Negara menyampaikan penghargaan mendalam atas kontribusi organisasi ini terhadap bangsa.

“Peran Muhammadiyah sangat signifikan. Hitungan terakhir menunjukkan Muhammadiyah memiliki 167 perguruan tinggi, 126 rumah sakit, 231 klinik, 5.345 sekolah dan madrasah, 440 pesantren, serta jaringan organisasi yang luas, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Presiden Prabowo.

Dalam pidatonya, Presiden juga menguraikan sejarah panjang Muhammadiyah yang telah melahirkan tokoh-tokoh besar bangsa. Ia menyoroti kiprah Presiden pertama RI, Soekarno, yang pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, serta Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI pertama yang juga pernah menjadi Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah di Purwokerto.

“Pengaruh Muhammadiyah bukan hanya di bidang dakwah, tetapi juga dalam menanamkan semangat patriotisme, cinta Tanah Air, dan mencetak pemimpin-pemimpin hebat,” kata Prabowo.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo mengingatkan pentingnya menjaga persatuan bangsa, terutama di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian. Ia menyoroti konflik di berbagai belahan dunia sebagai pengingat bahwa perdamaian adalah nikmat yang harus disyukuri.

“Kita harus bersyukur. Hari ini, Masjid Istiqlal masih berdiri. Universitas Muhammadiyah masih utuh. Pabrik-pabrik kita tidak dihancurkan. Semua ini adalah berkah yang wajib kita jaga,” tegasnya.

Presiden juga menyinggung tantangan besar yang dihadapi Indonesia sebagai negara kaya sumber daya alam. Ia menekankan pentingnya hilirisasi mineral sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan nilai tambah dan menyejahterakan rakyat.

“Masa ratusan tahun kita hanya menjual bahan mentah? Kita harus mampu mengolah karunia Tuhan itu agar bermanfaat bagi rakyat kita,” lanjut Prabowo.

Menutup pidatonya, Presiden Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk mempererat sinergi demi kemajuan Indonesia. Ia menekankan pentingnya mencari titik persamaan di tengah keberagaman yang ada.

“Mari kita bersama-sama dengan semua komponen bangsa. Banyak perbedaan, tetapi carilah persamaan demi negara ini. Selamat Milad Ke-112 Muhammadiyah. Teruslah berbakti kepada bangsa, rakyat, dan umat. Lanjutkan perjuangan mulia yang telah dirintis,” pungkasnya.

Acara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan peran Muhammadiyah sebagai pilar bangsa yang terus mendukung pembangunan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga sosial. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI