PPP Usung Ganjar, Bagaimana Nasib KIB?
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024. Lantas bagaimana nasib Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)?
KIB merupakan koalisi yang dibangun Partai Golkar, PPP, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Partai Golkar telah menetapkan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto sebagai bakal capres. Keputusan itu diambil Musyawarah Nasional (Munas) Golkar 2019 dan diperkuat hasil keputusan rapat pimpinan nasional hingga rapat kerja nasional (Rakernas).
Dengan keputusan PPP mengusung Ganjar, kini ada dua bakal capres dalam satu koalisi. Dengan kondisi ini apakah KIB bakal layu sebelum berkembang alias bubar?
Pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat mengatakan nasib KIB ditentukan sikap Partai Golkar. Koalisi tersebut tidak bisa dikatakan bubar jika Golkar dan PAN mengikuti langkah PPP atau merapat ke PDI Perjuangan mengusung Ganjar.
“Kalau Golkar memilih Ganjar misalnya, maka itu berarti KIB tetap tapi kalau memilih atau punya calon sendiri yang berbeda dengan Ganjar, maka itu berarti bisa berarti KIB bubar. Tinggal Golkar mau memosisikan di mana apakah mau mendukung Ganjar atau berseberangan punya calon sendiri,” ujar Cecep, Rabu (26/4/2023).
Cecep menilai PAN cenderung senapas dengan PPP yang mendukung Ganjar. Bahkan, PAN condong ingin memasangkan Ganjar dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut dia, problematika di KIB ada di Golkar. Partai yang dikenal pragmatis itu pasti sedang berhitung tentang berbagai kemungkinan, termasuk kemenangan jika Airlangga menjadi cawapres.Dalam kalkulasi politiknya, Golkar bisa saja menyorong kader lain, seperti Ridwan Kamil untuk diduetkan dengan Ganjar Pranowo. “Jika KIB merapat ke PDIP maka ini bisa dikatakan koalisi gemuk,” ujar dia.