Beranda / Berita / Nasional / Plt Ketua FKPD-PD: Pendiri dan Deklarator Demokrat Solid, Setia ke AHY

Plt Ketua FKPD-PD: Pendiri dan Deklarator Demokrat Solid, Setia ke AHY

Senin, 01 Maret 2021 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). [Dok. Antara]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Plt Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD) Steven Rumangkang mengatakan, Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) dinilai tidak sesuai dengan pemikiran para pendiri dan senior partai berlambang mercy.

Steven adalah salah satu dari 99 penandatangan deklarasi pendirian Partai Demokrat tahun 2001 lalu. Ia juga merupakan putra dari almarhum Vence Rumangkang, salah satu pendiri Partai Demokrat dan mantan Ketua Umum FKPD-PD.

“Partai Demokrat partai yang dinamis. Banyak perbedaan pendapat yang terjadi. Tapi tidak terbayang bagaimana kemudian perbedaan pendapat internal ini dieksploitasi dengan berkonspirasi bersama pihak eksternal,” ujar Steven melalui keterangan tertulis, Jumat (26/2/2021).

“Perbedaan pendapat biasa terjadi dalam partai politik. Organisasi mana yang tidak mengalami? Tapi berkonspirasi dengan pihak eksternal untuk memenuhi ambisi politik pribadi, sungguh mengurangi marwah para Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat,” sambungnya.

Steven mengomentari pernyataan Ketua Umum Kader Muda Demokrat Aswin Ali Nasution yang mendesak pelaksanaan KLB (25/2) dengan mengusulkan Kepala KSP Moeldoko untuk mengambil alih dengan alasan Partai Demokrat mengalami penurunan.

“Penurunan dari mana? Di Pilkada 2020 kita menang melampaui target, tren elektabilitas partai dan tokoh, termasuk elektabilitas Ketum terus naik. Masak Ketum kita yang elektabilitasnya selalu tinggi mau digantikan oleh orang lain yang elektabilitasnya di bawah elektabilitas Ketum AHY. Hawa nafsu kekuasaan bikin mereka hilang akal,” tegasnya.

Steven memastikan seluruh Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat serta kader-kader senior tetap setia serta loyal terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres V Partai Demokrat tahun 2020. Ia tidak bisa menyembunyikan kekecewaaanya karena nama Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat sempat dicatut namanya oleh orang-orang di balik gerakan pengambilalihan partai ini.

“Para Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat dan senior partai solid. Mereka kecewa dengan para aktor GPK-PD dan lain-lain yang menikmati saat partai jaya, menghilang saat partai terpuruk dan sekarang memanfaatkan situasi pandemi COVID-19 untuk menggolkan agenda sendiri, dengan mau dimanfaatkan oleh pihak eksternal. Mereka tidak menggunakan akal sehat malah pakai taktik devide et impera, pecah belah dan kuasai,” tuturnya.

Karena itu, Steven mendukung langkah-langkah AHY untuk bertindak cepat dan tegas mematahkan gerakan pengambilalihan ini dengan mengonsolidasikan seluruh pengurus serta kader. “Menurut saya, tindakan kader-kader yang kasak-kusuk hendak menyelenggarakan Kongres Luar Biasa, merupakan tindakan pelanggaran ART (Anggaran Rumah Tangga) Partai Demokrat. BAB 7, Pasal 83. Serta mendukung tindakan DPP Partai Demokrat memecat aktor GPK-PD,” tegasnya.

Sebelumnya, desakan pemecatan juga datang dari 34 Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia serta organisasi-organisasi sayap Partai Demokrat.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda