Beranda / Berita / Nasional / Pilkada 2020, Jokowi: Protokol Kesehatan Tidak Ada Tawar Menawar

Pilkada 2020, Jokowi: Protokol Kesehatan Tidak Ada Tawar Menawar

Selasa, 08 September 2020 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas dengan memberikan pengarahan kepada para Gubernur dalam menghadapi pandemik Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (1/9/2020).


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Pada tahun 2020 ini Pilkada akan dilakukan di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Oleh karena itu penerapan protokol kesehatan yakni menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan ditekankan untuk dipatuhi setiap calon kepala daerah.

"Keselamatan masyarakat, kesehatan masyarakat adalah segala-galanya jadi protokol kesehatan tidak ada tawar-menawar," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas secara virtual di Istana Merdeka, Selasa (8/9/2020).

Jokowi bilang implementasi di lapangan masih terdapat calon kepala daerah yang melanggar protokol kesehatan. Terutama dalam hal menimbulkan kerumunan dengan mengerahkan massa.

Hal itu berpotensi terjadinya penularan Covid-19 yang tinggi. Meski begitu, Jokowi menegaskan Pilkada tahun 2020 tetap harus dilakukan dengan memperketat protokol kesehatan. "Penyelenggara pilkada harus tetap dilakukan, tidak bisa menunggu pandemi berakhir karena kita tidak tahu," terang Jokowi.

Jokowi meminta seluruh pihak melakuka pengawasan terkait penerapan protokol kesehatan di tengah kegiatan Pilkada. Termasuk di antaranya adalah Kepolisian, TNI, dan tokoh masyarakat.

Asal tahu saja berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Penambahan kasus harian pada Senin (7/9) mencapai 2.880 kasus.

Angka tersebut membuat kasus positif di Indonesia saat ini mencapai 196.989 kasus. Data tersebut dengan catatan 140.652 kasus sembuh dan 8.130 kasus meninggal dunia.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda