kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Peneliti Buat Plastik Yang Terurai Sendiri, Solusi Ramah Lingkungan

Peneliti Buat Plastik Yang Terurai Sendiri, Solusi Ramah Lingkungan

Sabtu, 12 Juni 2021 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Sumber : Dok. cnnindonesia.com

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Tim peneliti Institut Fraunhofer berhasil membuat plastik yang bisa hancur sendiri. Proses pembuatan plastik dengan menanamkan enzim khusus agar mudah terurai.

Dengan enzim tersebut, plastik bisa hancur dengan sendirinya, tanpa perlu dibakar pada suhu yang sangat tinggi.

Secara umum, plastik diproses pada suhu lebih dari seratus derajat Celcius. Sebaliknya, enzim biasanya tidak dapat menahan suhu tinggi ini. Para peneliti menggunakan pembawa anorganik untuk menstabilkan enzim. Pembawa itu bertindak sebagai semacam perlindungan untuk enzim.

"Kami menggunakan partikel anorganik, misalnya yang sangat berpori. Enzim mengikat pembawa ini dengan menanamkan di pori-pori. Meskipun ini membatasi mobilitas enzim, mereka tetap aktif dan mampu menahan suhu yang jauh lebih tinggi," ujar Kepala departemen Biofunctionalized Materials and (Glyco)Biotechnology Fraunhofer, Ruben R. Rosencrantz, seperti dikutip New Atlas.

Para peneliti sengaja mencari cara untuk menerapkan enzim yang distabilkan tidak hanya pada permukaan plastik, tetapi juga dengan memasukkannya ke dalam plastik secara langsung.

Meskipun jauh lebih sulit, teknik itu mampu mencegah tanda-tanda keausan pada permukaan material yang mempengaruhi fungsi plastik.


Sumber : Dok. cnnindonesia.com

Untuk mencapai hasil material yang optimal dalam proses hilir, enzim yang distabilkan harus didistribusikan secepat mungkin dalam lelehan plastik panas yang ditambahkan, tanpa terkena gaya berlebih atau suhu tinggi.

Melansir situs resmi Institut Fraunhofer, para peneliti telah mengevaluasi berbagai enzim, terutama protease sebagai enzim yang ditanamkan di plastik. Protease dinilai mampu memecah protein lain.

Kemampuan itu membuat plastik yang difungsikan oleh protease itu memiliki efek membersihkan sendiri. Meski demikian, para ilmuwan sedang menguji secara sistematis enzim lain juga. Misalnya, mereka sedang mencari enzim untuk mendegradasi plastik dan zat beracun.

Butiran plastik yang mengandung enzim telah diproduksi. Para peneliti mengklaim bahwa enzim yang tertanam dalam produk itu tetap aktif. Ke depan, mereka akan menguji dan lebih mengoptimalkan proses untuk penggunaan sehari-hari di berbagai aplikasi.

(jps/eks)

Sumber : cnnindonesia.com
Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda