Pendiri JSI Dorong Pentingnya Optimalisasi Budaya Literasi Bagi Perempuan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - penggunaan sosial media bagi kaum perempuan masih kurang cakap digunakan. Hal ini diperlukan suatu kontrol sosial sehingga tidak salah dan berujung kepada kasus hukum.
Hal ini disampaikan oleh Pendiri Jaringan Survei Inisiatif (JSI), Aryos Nivada dalam webinar ngobrol bareng legislator, literasi budaya digital perempuan dan budaya digital melalui zoom meeting, Selasa (18/4/2023).
"Saya melihatnya masih kurang kesadaran dalam penggunaan sosial media khususnya alat komunikasi. Para perempuan masih kurang cakap memakai sosial media. Ini memang penting dijaga dan dikontrol sehingga tidak salah dan berujung kepada kasus hukum," ujarnya.
Aryos Nivada menambahkan Sosial media masih perlu digalakkan oleh semua pihak agar siapapun baik di kalangan muda dan tua. Ini perlu pemahaman yang bagus dan bijak dalam bersosial media.
"Kadang kala kita ada blundernya dan silap dalam informasi yang kita terima. Kita masih reaktif dengan informasi hoaks yang itu bisa merugikan kita semua," ujarnya.
Aryos Nivada merekomendasikan kepada segenap stakholder untuk pentingnya mendorong optimalisasi digital untuk kesadaran diri perempuan terhadap budaya literasi.
Dalam hal ini, lanjutnya peran pemerintah sangat dibutuhkan melalui kebijakan dan program yang terintegrasi maupun kolaborasi multi pihak dalam menjadikan budaya literasi sebagai kebiasaan.
Selain itu, Keberadaan peran orang tua harus fokus membiasakan dari dini anak perempuannya untuk membaca.
"Kebijakan untuk mendorong literasi digital yang masif aturan terkait misinformasi di platform media sosial, perlindungan data, memasukkan kurikulum literasi digital di sekolah dasar," ujarnya.
Aryos Nivada mengajak peserta untuk bersama-sama berdayakan alat komunikasi kepada hal yang positif dan tentunya ini menjadi nilai yang baik untuk memanfaatkan sosial media.
"Pastinya ini bisa meningkatkan kapasitas kita sebagai insan yang paham terhadap teknologi dan informasi yang ada," pungkasnya. [NH]