Dialeksis.com, JAKARTA- Pelaku asuransi jiwa menilai, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi saat ini tidak berdampak signifikan terhadap bisnis asuransi jiwa. Pasalnya, portofolio produk asuransi jiwa dalam denominasi dolar tidak begitu besar.

Plt. Direktur Utama PT BNI Life Insurance (BNI Life) Geger Maulana menjelaskan, dampak pelemahan rupiah tidak cukup signifikan terhadap bisnis BNI Life. "Kami tidak memiliki eksposur atau produk dalam dolar AS yang signifikan, asset dan liabilitas kami juga cukup match,"jelas dia kepada CNBC Indonesia, Senin (19/3/2018).

Sementara itu, Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menjelaskan, pelemahan rupiah yang terjadi saat ini berbeda dengan yang terjadi beberapa tahun lalu. Akibatnya, dampak yang ditimbulkan pun juga berbeda.

"Portofolio dalam dolar semakin kecil, yang banyak saat ini portofolio dalam rupiah, jadi sekarang dampaknya tidak serius,"jelas dia.

Ketua Bidang Best Practice AAJI Rianto Djojosugito menambahkan, pelemahan rupiah yang terjadi saat ini tidak akan berdampak besar. Asalkan, investasi asuransi jiwa dalam bentuk dolar bisa memenuhi liabilities matching atau sesuai antara investasi dan kebutuhan asuransi jiwa.

Lagipula, portofolio produk asuransi jiwa dalam denominasi dolar cenderung terus menurun. Hal ini terutama portofolio investasi dolar yang terbatas untuk liabilities matching. "Dari permintaan pasar juga cenderung turun karena kapok dengan krisis beberapa tahun lalu,"ungkap dia. (hps/CNBC Indonesia)