Minta Kapolri Ungkap Kasus Novel dalam Hitungan Hari, PKS: Jokowi Makin Tak Jelas
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan dalam hitungan hari. Sebelumnya, komitmen presiden untuk kasus ini dikritik sejumlah pihak.
"Saya tidak bicara masalah bulan. Kalau saya bilang secepatnya berarti dalam waktu harian. Udah tanyakan langsung ke sana (Polri)," kata Jokowi, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12/2019), dikutip dari CNN Indonesia.
Jokowi bertemu dengan Idham Senin kemarin di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta laporan penanganan kasus Novel Baswedan.
Menurut Jokowi, Idham menyampaikan ada temuan baru yang sudah menuju pada kesimpulan. Namun, ia tak menjawab saat dikonfirmasi apakah temuan baru ini soal pelaku penyiraman.
"Tanyakan langsung ke Kapolri. Yang jelas sudah disampaikan kepada saya temuan barunya itu seperti apa. Tanyakan langsung ke Kapolri," tuturnya.
Jokowi sudah beberapa kali menerima laporan tentang penyelidikan kasus penyidik senior KPK itu yang sudah berjalan dua tahun lebih. Namun, sampai kemarin sore, Idham kembali melaporkan: pelaku belum tertangkap.
Idham langsung meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, usai bertemu Jokowi. Ia mengutus Kepala Divisi Polri Inspektur Jenderal M Iqbal untuk berbicara dengan wartawan.
Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan terjadi pada April 2017. Hingga kini, pelakunya belum terungkap.
Polri telah melakukan berbagai upaya. Beberapa tim sudah dibentuk untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Namun, belum ada hasil memuaskan.
Novel sendiri telah menjalani perawatan. Matanya dioperasi sehingga tidak bisa berfungsi seperti semula.
Desakan agar Jokowi dan Polri lekas mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan datang dari sejumlah pihak. Terutama kelompok aktivis HAM dan antikorupsi. Mereka menganggap pemerintah tidak serius dalam mengusut kasus tersebut.
Komitmen Jokowi Makin Tak Jelas
Juru Bicara PKS, Ahmad Fathul Bari mengkritisi komitmen Presiden RI Jokowi untuk mengungkap secara terang benderang kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Hal itu menyusul langkah Jokowi yang tak memberikan tenggat waktu lagi kepada Kapolri Jenderal Idham Aziz dalam mengungkap pelaku penyiraman air keras ke Novel Baswedan.
Sebelumnya, Idham telah memberikan laporan perkembangan pengusutan dugaan kasus siraman air keras itu kepada Jokowi kemarin.
"Komitmen Presiden Jokowi seolah mulai tidak jelas terhadap upaya itu (pengungkapan kasus Novel)," kata Fahtul seperti dilansir CNN Indonesia, Selasa (10/12/2019).
Meski demikian, Fathul masih berharap agar pihak kepolisian tak lantas lepas tanggung jawab meski Jokowi tak memberikan tenggat waktu untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Tapi terlepas dari berulangnya janji Presiden Jokowi yang tidak ditepati, pihak Kepolisian, apalagi Kapolri yang baru terpilih harus berani mengungkap tuntas kasus tersebut," kata dia.
Tak hanya itu, Fathul menyatakan kasus Novel lebih dari sekadar kasus pemberantasan korupsi. Ia menyatakan kasus itu sudah menyangkut persoalan perlindungan terhadap HAM.(me/cnnindonesia)