Beranda / Berita / Nasional / Menuju 100 Tahun Indonesia, Pemuda Hari Ini Sudah Melakukan Apa?

Menuju 100 Tahun Indonesia, Pemuda Hari Ini Sudah Melakukan Apa?

Jum`at, 03 Mei 2019 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Surabaya - Generasi Emas Nusantara (GEN) berkolaborasi dengan Good News From Indonesia (GNFI) selenggarakan diskusi santai yang mengambil tema, "Menuju 100 Tahun Indonesia". Acara ini dilaksanakan di Revio Space, Jl. Kaliwaron No. 58, kelurahan Mojo, kecamatan Gubeng, kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Narasumber yang dihadirkan tak kalah menarik, yakni, Pendiri GEN Muhammad Hidayat, CEO GNFI Shinta Soebijandono, peraih gelar Doktor termuda, Rendra Panca Anugerah, Lulusan terbaik Fisip Unair Nur Syamsiyah, dan Mahasiswa berprestasi ITS Regita Puspitasari. Dan dimoderatori oleh Fressy Andrian.

Rendra dalam diskusinya, mengajak anak muda atau kaum milenial giat mengembangkan dan menunjang riset Indonesia. Karena dapat menentukan dasar kebijakan Pemerintah.

"Saat ini pemuda harus fokus dan optimalkan industri kreatifnya, budidayakan kemandirian ekonomi, insyallah dengan semangat pemuda seperti itu, 100 tahun lagi dipastikan Indonesia maju dan berhasil berkat peran aktif pemuda," tegasnya, Kamis, (02/5/2019).

Sementara itu, Shinta dalam pemaparannya mengatakan, pemuda harus melakukan perubahan, khususnya di lingkungan terdekat. Apalagi tak terasa sudah mendekati momentum 100 tahunnya kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045 nanti.

"Saya menghimbau pada pemuda, agar segera menyelesaikan masalah di lingkungan sekitarnya, dan juga ajak teman-temannya agar mampu memberikan solusi yang cepat dan tepat," himbaunya.

Menurutnya, saat ini konsistensi di bidang pendidikan dan lingkungan masih rendah, maka kita sebagai pemuda, selayaknya mengawasi kondisi saat ini. Agar semua pihak mampu mengevaluasi perubahan yang sudah dilaksanakan.

"Maka dari itu, kita dukung pemerintah dan swasta secepatnya melakukan perubahan, agar kita tahu mana kelebihan yang harus ditingkatkan dan mana kekurangan yang harus diperbaiki. Sehingga kita ini hidup bermanfaat bagi sesama, tidak harus menunggu pemerintah yang akan melaksanakan kinerjanya,' lugas Shinta.

Pasca diskusi, dilanjutkan doa bersama untuk kemajuan pemuda dan Bangsa, yang dipimpin 3 anak yatim yang umurnya masih dini, mereka dari Majalengka ingin belajar dengan kakak-kakaknya yang di Surabaya.

Tak hanya itu, 3 anak kecil yang hebat ini menorehkan prestasi juara olimpiade. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemberian cinderamata panitia kepada semua narasumber diskusi.

Acara ditutup dengan pemotongan pita oleh Pendiri Generasi Emas Nusantara Muhammad Hidayat, yang menandakan peresmian launching GEN Surabaya. Yang diketuai oleh saudara Derisna. (ari)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda