Menatap Masa Depan Pendidikan Dayah Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Foto: Istimewa
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta, Badruddin mengatakan, Idealnya kurikulum pendidikan dayah saat ini ialah dengan memadukan pendidikan umum dan agama serta dilengkapi dengan peningkatan keahlian yang dibutuhkan pada saat ini dan masa yang akan datang.
Ia mencontohkan seperti penguasaan ilmu pengetahuan tentang internet dan belajar dari para ulama-ulama yang pemikiran telah mendunia dengan catatan pemikiran menuju kemajuan dan tidak monoton dengan kejayaan Islam masa silam.
“Kepemimpinan dayah seharusnya memberikan keluasan kepada santri untuk membuka jaringan dan mandiri dalam pendalaman keilmuan Islam dan umum sehingga santri dapat mengeluarkan bakat dan minat serta kemampuan santri dayah tersebut. Pada akhirnya pembaharuan kurikulum dayah dapat meningkatkan kompetensi santri,” jelas Badruddin kepada Dialeksis.com, Jumat (14/5/2021).
Lebih lanjut, Badruddin mengatakan, sumber daya manusia dan infrastruktur dayah saat ini sangat memperhatikan dengan permainan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini, kata dia, mengakibat nama baik dayah tercemar di dalam pandangan masyarakat.
“Dayah identik dengan hal-hal yang positif, namun saat ini banyak kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terjadi dalam lingkup dayah,” kata dia.
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta itu mengatakan, dayah sebagai pencetak generasi Islami seharusnya diberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengembangan segala keahlian yang dimiliki santri.
Ia meminta Pemerintah dengan pihak terkait untuk membuka mata hati dan memfokuskan segala kemampuan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan siap untuk mengikuti semua kompetisi dalam segala bidang.
Badruddin mengatakan, perubahan dan pengembangan kurikulum materi ajar seperti perubahan materi dan kitab kajian sangat diperlukan, mengingatkan zaman yang sangat cepat berubah tanpa menghilang identitas pondok pesantren tersebut. Melahirkan generasi yang unggul seperti adad keemasan Islam merupakan pekerjaan semua pihak dalam dunia pondok pesantren.
Adapun untuk membangun pendidikan dayah agar sejajar dengan Dayah International seperti pendidikan Islam yang ada di Timur Tengah dan Arab Saudi, kata Badruddin, dengan mengadopsi sistem pendidikan yang modern dengan cara mengimplementasikan ilmu-ilmu modern seperti ilmu teknologi terkini.
Hal ini, sambung dia, seperti yang disampaikan oleh salah satu pemikir Islam yang bernama Muhammad Abd Al-Wahab. Menurut Muhammad Abd Al-Wahab, jelas Badruddin, hal yang paling utama yang harus lakukan adalah mengembalikan ajaran-ajaran Islam kembali di zaman salaf.
“Akan tetapi hal tersebut juga tidak cukup dikarenakan zaman dan suasana umat Islam sekarang telah berubah dibandingkan dengan kondisi dan situasi pada saat Islam klasik. Maka ajaran-ajaran asli itu perlu disesuaikan dengan keadaan modern sekarang seperti ilmu-ilmu di zaman saat ini. Ilmu pengetahuan modern berdasarkan hukum alam dan Islam berdasarkan wahyu tidak bertentangan, hal ini menurut Abd Wahab, keduanya berasal dari Allah Swt,” tutup Badruddin [Akhyar]