kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Libatkan TP-PKK, Kemendagri Dorong Optimalisasi Posyandu

Libatkan TP-PKK, Kemendagri Dorong Optimalisasi Posyandu

Kamis, 31 Maret 2022 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong optimalisasi peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dengan melibatkan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). Pelibatan TP-PKK diyakini akan memaksimalkan kinerja Posyandu, sebab dalam perjalanannya PKK dinilai berhasil menyentuh lapisan dasar masyarakat. 

Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Kamis (31/3/2022), Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro saat menerima konsultasi Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi tentang Rencana Posyandu Kader dan Puskesmas Pembantu (Pustu) serta Proses Tansisisi Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) secara virtual, Rabu (30/3/2022). 

Suhajar mengatakan, sejatinya selama ini kader-kader Posyandu terutama di desa telah melaksanakan kunjungan ke rumah-rumah masyarakat. Hal ini merupakan kiprah yang salah satunya didukung oleh TP-PKK dalam membina kader-kader Posyandu di desa. Karena itu, Suhajar memacu agar peran aktif Posyandu dapat dimaksimalkan melalui TP-PKK. 

“Jadi ini nanti, menggerakkan Posyandu ini bukan hanya Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan, tapi kita akan membawa PKK. Karena yang pergi itu (berkunjung ke rumah-rumah warga) adalah ketua PKK desa,” terang Suhajar. 

Selain itu, untuk menunjang perannya lebih optimal, Posyandu diharapkan dapat bersinergi dengan tenaga kesehatan yang berada di Pustu. Hal ini kemudian juga ditambah dengan dukungan petugas dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 

Secara rinci, Suhajar menjelaskan, dalam pelaksanaannya peta pembinaan Posyandu dilakukan melalui kepala desa yang menugaskan ketua RW atau kepala lingkungan. Upaya tersebut untuk mengontrol dan memfasilitasi kader-kader Posyandu turun ke lapangan. 

“Jadi ada jalur dari pemerintah daerah yang sampai ke ketua RT, kemudian ada jalur ke ketua PKK dikontrol oleh ibu kepala desa mengerahkan kadernya. Karena kader-kader Posyandu itu beririsan dia adalah kader PKK. Dia adalah kader Dasawisma,” tambah Suhajar. 

Menurut Suhajar, organisasi PKK memiliki peran yang sangat besar, yang menyentuh dapur rumah masyarakat. Hal ini terlihat dari adanya kelompok Dasawisma PKK yang beranggotakan 10 hingga 20 kepala keluarga. Potensi tersebut diharapkan dapat memacu peran Posyandu lebih maksimal dalam melayani masyarakat. Dirinya berharap, langkah ini juga dapat didukung oleh kekompakan dari Kemendagri, Kemenkes, BKKBN, serta TP-PKK. Sinergisitas dari pihak-pihak tersebut dinilai akan memaksimalkan kiprah Posyandu. 

“Empat itu bersatu, Posyandu, bukan berhenti di Posyandu pergerakan orangnya. Nanti akan sampai ke Dasawismanya,” tandas Suhajar. (PK)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda