kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Laboratium Fiber Optic Didirikan Telkom Untuk SMK

Laboratium Fiber Optic Didirikan Telkom Untuk SMK

Minggu, 13 Juni 2021 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Sumber : Dok. cnnindonesia.com

DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mendirikan Laboratorium Fiber Optic di SMK Terpadi Al-Ikhwan, Tasikmalaya, Jawa Barat. Dalam rangka perkembangan digitalisasi pendidikan di daerah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir didampingi Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah meninjau langsung laboratorium tersebut baru-baru ini.

Laboratorium tersebut sekaligus menjadi bukti komitmen Telkom mendukung pendidikan anak bangsa dengan menjaga dan menyediakan konektivitas, serta mendorong digitalisasi proses belajar-mengajar di lembaga-lembaga pendidikan hingga ke daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).

Erick Thohir menyatakan apresiasi atas visi Telkom mengembangkan sistem pendidikan dan menumbuhkan talenta digital di Indonesia. Menurutnya, transformasi digital di bidang pendidikan harus terus didorong, terlebih pada era pandemi ini. Pada kesempatan itu dia melihat aktivitas SMK Terpadu Al-Ikhwan yang tengah memberikan pelatihan bertema pola hidup bersih sehat untuk pencegahan penyebaran Covid-19 kepada masyarakat menggunakan konektivitas, di antaranya Mangoesky.

"Laboratorium fiber optic ini merupakan upaya untuk melahirkan embrio digital dan talenta digital seluruh daerah di Indonesia," kata Erick.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menyebut, pendirian laboratorium di SMK Terpadu AL-Ikhwan itu juga menunjukkan keberpihakan Telkom dalam meningkatkan kapasitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Laboratorium fiber optic dinilai penting untuk meningkatkan kapabilitas dan pemahaman masyarakat tentang teknologi.

Selain laboratorium fiber optic, pada kesempatan yang sama Telkom juga membantu mengadakan fasilitas pendidikan seperti material Fiber to The Home (FTTH), alat ukur optik, serta alat sambung optik untuk sekolah tersebut.

Menyaksikan aktivitas SMK Terpadu Al-Ikhwan yang tengah memberikan pelatihan bertema pola hidup bersih sehat untuk pencegahan penyebaran Covid-19 menggunakan konektivitas di antaranya Mangoesky kepada masyarakat, Eruck kemudian berpesan untuk menggunakan internet guna menemukan kekuatan ekonomi demi membangun desa.

Sepanjang triwulan I/2021, Telkom telah menyalurkan bantuan fasilitas pendidikan berupa pengadaan komputer senilai total Rp1 miliar terhadap 33 lembaga pendidikan di Jawa Barat.

Tak hanya infrastruktur penunjang di sektor pendidikan, Telkom juga kerap melakukan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat, serta membantu masyarakat yang tinggal di kawasan 3T. Seperti pada periode Januari-Maret lalu, Telkom membantu pengadaan akses internet bagi 63 desa 3T di Jabar senilai total Rp1,5 miliar dengan rincian bantuan pengadaan teknologi fiber optic untuk 30 desa, dan internet broadband berbasis satelit bernama Mangoesky di 33 desa.

Ririek menjelaskan, penyediaan Mangoesky dilakukan untuk menjamin kesetaraan peluang bagi masyarakat mengakses layanan internet yang layak.

"Digitalisasi atau pemanfaatan teknologi komunikasi bukan hanya milik masyarakat kota. Kami berkomitmen terus mengembangkan kualitas dan kecepatan jaringan bagi masyarakat, agar semakin banyak insan yang bisa go digital, go modern, dan go global," kata Ririek.

Pada hari yang sama, juga diserahkan bantuan kepada Sekolah Luar Biasa Aisyiah berupa Komputer braille untuk digunakan peserta didik dan pengajar, serta pengadaan perangkat tablet yang sudah memuat aplikasi bernama i-CHAT (I Can Hear And Talk). Aplikasi yang berfungsi sebagai alat bantu bagi penderita tuli untuk mempermudah komunikasi ini sudah dikembangkan Telkom sejak 2010 lalu.

Selain itu, ada sejumlah perangkat laptop termasuk aplikasi pembaca layar bernama JAWS, alat peraga untuk melatih motorik, dan playmate yang diberikan Telkom untuk peserta didik SLB Aisyiyah. Berbagai bantuan itu membuktikan mewujudkan komitmen perusahaan untuk membantu digitalisasi pendidikan bagi difabel.

Ririek mengatakan, dalam lingkup nasional, saat ini ada Rp1,06 miliar dana bantuan yang disediakan Telkom untuk mendukung pemberdayaan dan kemandirian difabel melalui digitalisasi sarana pendidikan. Dia berjanji akan terus mengembangkan produk dan layanan agar bisa membuat seluruh peserta didik di Indonesia mengenal, mengerti, dan siap menjadi sumber daya manusia sesuai kebutuhan industri di era digital seperti sekarang.

"Untuk mewujudkan target perusahaan menjadi the most preferred digital telco company di Indonesia, Telkom akan konsisten menyediakan berbagai platform, layanan, dan fasilitas yang bisa menunjang digitalisasi kegiatan masyarakat pada sektor apapun. Bantuan Telkom untuk membantu digitalisasi pendidikan tak akan berhenti di sini," tutur Ririek.

(rea)

Sumber : cnnindonesia.com

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda