Beranda / Berita / Nasional / KPK Respon Dugaan Intimidasi Dua Jurnalis di Aceh

KPK Respon Dugaan Intimidasi Dua Jurnalis di Aceh

Jum`at, 10 November 2023 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri merespon dugaan intimidasi yang dilakuka oleh pengawal Firli Bahuri kepada dua jurnalis Aceh. [Foto: Suara.com/Yaumal]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri merespon dugaan pengawal Ketua KPK Firli Bahuri melakukan intimidasi kepada dua jurnalis di Banda Aceh. KPK mengecam tindakan yang menghambat kebebasan pers.

"Yang pasti, tidak boleh kalau memang betul ada intimidasi pada teman-teman jurnalis. Karena kami sangat yakin pada kebebasan pers untuk teman-teman dapat informasi dan disampaikan kepada masyarakat," kata Ali Fikri di gedung KPK, Jumat (10/11/2023).

Pihaknya masih harus memastikan sosok pengawal Firli yang diduga melakukan intimidasi  pegawai KPK atau bukan.

"Ya artinya kan memang setiap daerah, pimpinan kan ada ajudan protokol, dan dari KPK yang ke sana. Tapi apakah itu dilakukan pegawai KPK atau bukan, kita tidak bisa buktikan. Kami belum bisa memastikan," ujar Ali.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di sejumlah media, pengawal Ketua KPK Firli Bahuri diduga melakukan intimidasi kepada dua jurnalis saat melakukan peliputan kegiatan pimpinan anti rasuah tersebut di Sekretariat Bersama (Sekber) Wartawan di Banda Aceh pada Kamis malam (9/11/2023). 

Firli datang bersama pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) wilayah Aceh untuk makan durian bersama.

Raja Umar (40), Jurnalis Kompas TV/ kompas.com mendapat informasi kedatangan Firli Bahuri, Ketua KPK ke warung kopi sekber jurnalis di Banda Aceh sekitar pukul 20.49 WIB melalui group wartawan TV, lalu Umar langsung bergegas dari rumah ke lokasi dengan menggunakan sepeda motor, sekitar 15 menit Umar sampai ke lokasi.

Setelah itu, Umar melihat Firli bersama rekan-rekan JMSI Aceh duduk semeja. Sebagai seorang jurnalis, Umar langsung mengeluarkan id pers dan kamera dari tas langsung menghampiri Firli sambil memperkenalkan diri bahwa dia wartawan Kompas TV dan menyampaikan niatnya ingin mewawancara Firli sebagai Ketua KPK terkait agenda kunjungan ke Aceh termasuk tanggapan terhadap tudingan Firli mengulurkan waktu dari panggilan Polda Metro.

Lalu Firli menjawab "tidak ada komentar soal itu, lagi makan duren". Umar menjawab, iya udah pak siap makan duren boleh ya saya tunggu, jawab Umar. Tak lama setelah itu polisi pengaman Firli langsung mengingatkan Umar untuk tidak boleh ambil video dan foto. 

Lalu Umar menjawab "siap bos saya lagi kerja, saya wartawan". Sambil berjalan posisi badan membungkuk menjauh dari meja Firli yang duduk sejumlah wartawan dan pemilik media yang tergabung dalam JMSI. Tak lama setelah itu, Umar dihampiri oleh polisi yang mengenakan pakaian preman dan meminta agar Umar menghapus foto pertemuan Firli. [dbs]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda