kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Klaim Dukungan Sejumlah DPW Terhadap Zulhaz, Waketum PAN: Tidak Akurat

Klaim Dukungan Sejumlah DPW Terhadap Zulhaz, Waketum PAN: Tidak Akurat

Minggu, 08 Desember 2019 18:03 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Waketum PAN Mulfachri Harahap menilai jumlah DPW yang diklaim telah menyatakan dukungan kepada Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk maju kembali sebagai calon ketua umum tidak akurat. Sebab, Mulfachri mengaku didukung oleh 10 dari 34 DPW PAN yang ada di Tanah Air.

"Saya kira angka itu tidak akurat, karena kita sendiri menghitung sudah 10 DPW, sudah bersama kita 10 DPW dan hampir 400 DPD sudah dengan kita," kata Mulfachri kepada wartawan, Minggu (8/12/2019).

"Kalau soal klaim mengklaim, nanti jumlah DPD bisa 1.000, jumlah DPW 100. Jadi saya kira itu masih terlalu pagi," imbuhnya.

Mulfachri sendiri merupakan salah satu bakal caketum PAN periode 2020-2025. Dia kembali menegaskan, terlalu dini untuk mengklaim didukung oleh sebagian besar DPW.

"Saya kira kongresnya masih lama, tanggalnya belum diputus. Jadi saya kira terlalu pagi untuk mengklaim dukungan-dukungan itu," jelasnya.

Dia mengaku telah menjalin komunikasi dengan DPW dan DPD PAN. Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu meyakini para kader PAN di daerah bisa secara objektif menilai calon yang pantas memimpin PAN lima tahun ke depan.

"Saya kira kita sudah komunikasi dengan pemilik suara, dan insyaallah kader tahu siapa yang ke depan dianggap pantas dan punya kompetensi," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 30 DPW PAN menyatakan dukungan agar Zulhas kembali maju mencalonkan diri sebagai Ketum PAN. Dengan dukungan ini, Kongres PAN pada tahun 2020 diharapkan bisa berlangsung aklamasi saat pemilihan ketum.

"Kami 30 DPW PAN meminta, memohon dan mendukung Zulkifli Hasan untuk menjadi ketua umum PAN periode 2020-2025," ujar Ketua DPW PAN NTB, Muazzim Akbar dalam jumpa pers di Restoran Batik Kuring, SCBD, Jakarta, Sabtu (7/12).

"Yang tidak hadir 4 DPW di sini bukan berarti tidak mendukung. Kita masih komunikasi," sambungnya. (im/detik)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda