Beranda / Berita / Nasional / Keterkaitan Namanya Dengan Kasus Korupsi Bansos, Gibran: Itu Tidak Benar

Keterkaitan Namanya Dengan Kasus Korupsi Bansos, Gibran: Itu Tidak Benar

Senin, 21 Desember 2020 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +




Gibran, saat dikonfirmasi wartawan mengenai namanya yang dikaitkan dengan dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Kemensos, Senin (21/12/2020). [ Doc. Republika/Binti Sholikah]


DIALEKSIS.COM | Solo - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bantah pemberitaan dugaan keterkaitan namanya dengan kasus korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos). 


"Itu tidak benar. Saya itu tidak pernah merekomendasikan, memerintah atau ikut campur dalam urusan bansos ini. Apalagi merekomendasikan goodie bag, enggak pernah seperti itu," kata Gibran di sela-sela kegiatan pembagian vitamin dan masker di Banyuagung RT 01/RW 02, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (21/12/2020).


Gibran disebut-sebut sebagai orang yang merekomendasikan pada Kementerian Sosial agar pemesanan tas wadah sembako (goodie bag) dipesan di PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.


"Nanti silakan saja cek ke KPK, cek ke Sritex juga. Kayaknya pihak Sritex sudah mengeluarkan statement. Jadi itu kabar-kabar yang tidak benar dan tidak bisa dibuktikan," ujarnya.


Mengenai sumber dana kampanye dalam Pilkada Solo 2020, Gibran mengatakan semua itu bisa dicek di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), dan laporan dana kampanye secara daring. Dia juga mempersilakan pengecekan laporan dana kampanye di bendahara DPC PDIP Solo.


Ketika ditanya apakah mengenal mantan Menteri Sosial Juliari P Batubara, Gibran mengaku mengenalnya tetapi belum pernah bertemu.


"Dan tidak pernah yang namanya saya ikut campur dalam masalah bansos ini. Apalagi rekomendasi goodie bag," ungkapnya.


Terkait adanya tagar Tangkap Anak Pak Lurah di media sosial, Gibran menyilahkan dirinya ditangkap asalkan ada bukti. Bapak dua anak itu juga memikirkan adanya langkah hukum lanjutan lantaran namanya dikaitkan dengan korupsi dana bansos.


"Lihat nanti saja. Benar, kalau saya merasa sangat dirugikan. Enak saja nulis berita enggak benar seperti itu. Enggak ada buktinya, sumber enggak jelas. Dibuktikan saja, saya enggak takut," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda