kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Kementerian PUPR Upayakan Perlancar Jalur Logistik Sumatra

Kementerian PUPR Upayakan Perlancar Jalur Logistik Sumatra

Sabtu, 12 Desember 2020 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya memperlancar jalur logistik di wilayah Sumatra melalui pembangunan duplikasi Jembatan Peureulak dan Jembatan Idi Rayeuk.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengklaim kehadiran duplikasi kedua jembatan tersebut sangat ditunggu masyarakat Kabupaten Aceh Timur karena akan mengurangi kemacetan akibat tingginya volume lalu lintas harian sekaligus akses angkutan logistik Jalan Lintas Timur Sumatera.

"Pembangunan jalan dan jembatan memiliki peran penting sebagai backbone dalam pengembangan konektivitas antar wilayah dalam rangka memperlancar distribusi logistik di Indonesia," kata Basuki dalam siaran pers yang dikutip, Sabtu (12/12/2020).

Dia menjelaskan pekerjaan duplikasi Jembatan Peureulak dan Jembatan Idi Rayeuk berada di KM 385.600 ruas jalan nasional Banda Aceh - Medan dan Jembatan Idi Rayeuk berada di KM 366.700. Masing-masing konstruksi duplikasi jembatan berada di samping jembatan eksisting.

Pembangunan duplikasi Jembatan Peureulak dan Jembatan Idi Rayeuk berada dalam satu paket pekerjaan dengan biaya bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara sebesar Rp76,3 miliar. Keunggulan SBSN sebagai sumber pendanaan dari dalam negeri adalah dampaknya pada kemandirian pembangunan infrastruktur, dengan kontraktor dan konsultan yang terlibat sepenuhnya merupakan orang Indonesia.

Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor lokal PT Brahmakerta Adiwira dengan tanggung jawab di bawah Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera I Banda Aceh, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR. Kedua jembatan secara bersamaan dimulai pembangunannya sejak 6 Juli 2020 dan ditargetkan selesai pada Desember 2021. Secara keseluruhan progres konstruksi keduanya mencapai 19,6 persen.

Duplikat Jembatan Peureulak nantinya nemiliki panjang 142,6 meter dan lebar 13,5 meter. Konstruksi jembatan meliputi jalan pendekat atau oprit (382,3 m), pondasi pilar tipe kolom ganda, gelagar tipe PCI girder (40,8 m) dan bulb tee (60,8 m) dengan lantai beton bertulang.

Sementara untuk duplikasi Jembatan Idi Rayeuk dibangun dengan panjang 61,4 meter dan lebar 9,5 meter, dilengkapi dengan jalan pendekat sepanjang 303,6 meter. Material untuk konstruksi ini hampir sama dengan duplikasi Jembatan Peureulak [Bisnis.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda