Kemendagri Jelaskan Peran KPI Dalam Dukung Modernisasi Irigasi
Font: Ukuran: - +
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Bangda Kemendagri Teguh Setyabudi. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Bandung - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Capaian Kinerja Penguatan Kapasitas Kelembagaan Pengelolaan Irigasi (KPI). Rakor ini berlangsung secara daring dan luring dari Hotel Ibis Trans Bandung, mulai tanggal 30 Maret hingga 1 April 2022.
"Pembinaan implementasi kebijakan pengelolaan sumber daya air dilakukan Ditjen Bina Bangda Kemendagri secara bertahap dan berkelanjutan, pada tingkat penguatan kapasitas kelembagaan pengelolaan irigasi menuju modernisasi irigasi," ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Bangda Kemendagri Teguh Setyabudi dalam sambutannya berdasarkan keterangan yang diterima Dialeksis.com, Kamis (31/3/2022).
Teguh menjelaskan, KPI merupakan bentuk kontribusi pemerintah daerah (pemda) dalam memperkuat infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pelayanan dasar sesuai dengan agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Dalam mewujudkan modernisasi irigasi diperlukan sinergisitas antara kelembagaan dan pembangunan infrastruktur, serta menerapkan lima pilar modern irigasi yaitu: peningkatan keandalan dan penyediaan irigasi, perbaikan sarana dan prasarana irigasi, penyempurnaan sistem pengelolaan irigasi, penguatan institusi pengelolaan irigasi, dan pemberdayaan manusia pelaku pengelolaan irigasi," urai Teguh.
Pembangunan di bidang irigasi, kata dia, mampu memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi serta membuka kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di daerah. Upaya modernisasi irigasi juga dibutuhkan untuk mendukung produktivitas usaha tani dan peningkatan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional serta kesejahteraan petani.
"Peningkatan layanan irigasi atas dasar sistem pengelolaan irigasi secara utuh, efektif, efisien, dan berkelanjutan," imbuh Teguh.
Selain itu, Teguh menekankan pentingnya peran KPI dalam peningkatan pengelolaan irigasi untuk memaksimalkan produktivitas pertanian agar ketersedian bahan pangan dapat terpenuhi. Kondisi ini mengingat tak lama lagi akan memasuki bulan Ramadan.
Di lain sisi, Teguh juga mengingatkan pentingnya melakukan evaluasi capaian kinerja penguatan kapasitas KPI untuk mengukur tingkat efektivitas pengelolaan irigasi yang terintegrasi antarlembaga setiap tahunnya.
"Sehingga dalam menuju proses modernisasi irigasi, pemerintah pusat dapat mengeluarkan kebijakan yang tepat," tandas Teguh. (PK)