Beranda / Berita / Nasional / Gerindra ke PKS soal Wagub: Kita Sekutu, Jangan Emosional

Gerindra ke PKS soal Wagub: Kita Sekutu, Jangan Emosional

Rabu, 31 Oktober 2018 17:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Sufmi Dasco Ahmad/Foto: Lukita/detikcom



DIALEKSIS.COM | Jakarta - PKS DKI Jakarta akan mematikan mesin partai untuk pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno jika kursi Wagub DKI tak menjadi milik kadernya. Soal 'ancaman' itu, Gerindra meminta PKS DKI tidak emosional.

"Ya, namanya kita kawan sekutu kita harapkan tidak emosional," kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (31/10/2018). 

Menurut Dasco, pernyataan Prabowo yang menyerahkan urusan Wagub DKI kepada Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik sudah sesuai mekanisme partai. Namun, dia memaklumi jika PKS DKI menafsirkan berbeda. 

"Jadi kalau dilihat, kita bisa ngerti. Kalau masyarakat umum atau kawan-kawan PKS itu melihat, mendengar apa yang disampaikan Pak Prabowo mungkn penafsirannya berbeda," ujar Dasco.

"Tetapi sekali lagi saya sampaikan bahwa memang itu yang diampaikan Pak Prabowo sesuai dengan mekanisme di Partai Gerindra. Bahwa pengusulan itu nggak mungkin di Partai Gerindra dari DPC Jakarta Barat, atau DPC Jakarta Timur, tidak," imbuhnya. 

Dasco memastikan hingga saat ini belum ada usulan nama dari Gerindra DKI untuk posisi wagub. Dasco meminta semua pihak bersabar.

"Ya sementara belum (ada usulan nama Wagun DKI ke DPP Gerindra). Saya pikir semua pihak bersabar. Ini bisa dibicarakan antara pimpinan tertinggi di partai masing-masing," sambungnya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi mengatakan kekecewaan kader terkait rebutan kursi wagub pengganti Sandiaga Uno itu sudah mulai tampak. Ada kemungkinan mesin PKS DKI mati terkait polemik kursi DKI-2 itu. 

"Jadi mesinnya partai itu kan kader. Kalau kadernya kecewa, dia akan mengekspresikannya berbeda. Kekecewaan itu sudah terasa di bawah. Kalau kader pada kecewa, otomatis mesin partai mati, tuh. PKS kan partai kader," tutur Suhaimi kepada wartawan, Selasa (30/10). detik.com

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda