Fenomena Pengemis Online Tebar Nomor Rekening, Ini Bahayanya
Font: Ukuran: - +
Fenomena pengemis online yang meninggalkan nama dan nomor rekening di sosial media dinilai berisiko memicu pelaku kejahatan mengorek informasi nasabah bank. Ilustrasi. [ANTARA FOTO/Syaiful Arif]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Fenomena pengemis online yang menyerbu sosial media dan kolom komentar media online dengan meninggalkan jejak nomor rekening bank dinilai berisiko. Sekretaris Perusahaan PT BRI (Persero) Tbk Amam Sukriyanto mengatakan informasi nomor rekening itu memiliki konsekuensi yang harus diwaspadai.
"Dengan memberikan informasi tersebut (nomor rekening) dikhawatirkan ada oknum-oknum yang memanfaatkan data dan melakukan social engineering," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/5/2020).
Meski nama dan nomor rekening sejatinya tidak dapat digunakan untuk membobol rekening bank nasabah, namun tak terutup kemungkinan data itu dapat digunakan oleh oknum tertentu untuk mengorek informasi individu terkait.
Ia bilang social engineering atau modus manipulasi nasabah untuk memberikan informasi pribadi bisa saja dilakukan oleh oknum tertentu. Hal ini dapat dilakukan lewat sambungan telepon atau pun percakapan pribadi untuk merayu dan mengintimidasi nasabah.
Oleh karena itu, Amam mengingatkan nasabah untuk tidak membagikan nomor rekening sembarangan di ruang publik demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga dan merahasiakan data pribadi yang digunakan untuk mengakses layanan perbankan termasuk nomor rekening," pesannya.
Lagipula, Amam menyebut modus memberikan nomor rekening bisa jadi merupakan skema penipuan yang dilancarkan oleh oknum yang memanfaatkan rasa empati masyarakat dan bukan benar-benar mereka yang membutuhkan bantuan.
Namun, Sekretaris Perusahaan Mandiri Rully Setiawan menyatakan bahwa sekadar nama dan nomor rekening tidak dapat digunakan untuk membobol rekening bank nasabah terkait. Ia bilang selama pin nasabah tidak diretas, rekening nasabah dijamin aman.
Ia juga meyakinkan bahwa sistem keamanan perbankan sesuai dengan arahan Bank Indonesia (BI) tak semudah itu dapat dibobol oknum tak bertanggung jawab.
"Kalau hanya nama dan nomor rekening itu enggak masalah, kecuali kalau nomor debit dan pinnya dikasihkan, nah itu beda cerita," ucapnya.
Untuk para nasabah yang telah terlanjur menyebarkan data pribadi seperti nama lengkap dan nomor rekening, Rully menyatakan bahwa jika pembobolan akun terjadi, perusahaan akan menindaklanjuti permasalahan sesuai SOP yang ada.
Artinya, jika terbukti terjadi penarikan uang dari rekening bank nasabah oleh oknum tertentu, uang yang ditarik dapat dikembalikan.
"Kalau ada pembobolan itu pasti SOP-nya ada, selama ini kalau misalnya terjadi kriminalisasi uang dan data nasabah diambil kita akan proses dan (uang) kembalikan ke nasabah selama terbukti bukan nasabah tidak melakukan itu," pungkasnya.
Belakangan, di tengah banjirnya bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), banyak pengemis online dari masyarakat yang berbondong-bondong menyerbu media sosial dan laman komentar media online menebar nomor rekening mereka.
Tujuannya tak lain, meminta masyarakat untuk welas asih kepada mereka yang mengaku miskin atau terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan sementara.
Pemandangan ini tak jarang ditemui di tengah dampak ekonomi dan sosial akibat penyebaran virus corona atau penyakit covid-19.
Dari pantauan, salah satu pemilik akun Twitter menulis: Maaf saya minta tolong tuk beli beras tuk makan saya sekeluarga 4 orang. Tolonglah bantu saya karena saya lagi sakit dan anak saya lapar mau makan, tolong bantuan ditransfer ke rekening BCA 0950xxxxxx atas nama xx, terima kasih.
Tak hanya nama dan nomor rekening, nomor telepon pun turut disertakan pemilik akun dengan harapan menerima uluran bantuan dari para warga net.
Berbagai komentar serupa mulai bermunculan dalam dua pekan terakhir, isinya tak jauh berbeda. Nama dan nomor rekening disertai pesan memelas akan kondisi yang tengah dihadapi terselip di antara komentar-komentar lainnya.
"Saya driver gojek yang terkena dampak covid-19, sudah hampir dua bulan pendapatan saya sangat minim. Untuk saudara-saudari yang dermawan, mohon bantuannya untuk keperluan keluarga saya. BCA 524xxxxxxx a/n," tulis Feri M. (CNN Indonesia)