Beranda / Berita / Nasional / ESDM di Tahun 2023 Anggarkan Rp 340 Miliar untuk Bagikan Rice Cooker Gratis

ESDM di Tahun 2023 Anggarkan Rp 340 Miliar untuk Bagikan Rice Cooker Gratis

Kamis, 01 Desember 2022 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman


DIALEKSIS.COM | Nasional - Kementerian ESDM mengusulkan alokasi pendanaan sebesar Rp 340 miliar untuk membagikan rice cooker gratis melalui program bantuan penanak nasi listrik atau PBPNL yang ditujukan bagi 680.000 keluarga penerima manfaat (KPM). Alokasi pendanan tersebut saat ini telah masuk dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan tahun anggaran 2023.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikkan, Dadan Kusdiana, menjelaskan meski PBPNL telah masuk ke dalam DIPA, alokasi pendanaan program bagi-bagi rice cooker gratis masih berstatus sebagai 'Output Cadangan'.

Artinya, belum bisa secara langsung digunakan sebelum dipenuhinya beberapa persyaratan seperti Dasar Hukum Pelaksanaan Program dan Kajian Teknis Pendukung Program.

"Kedua persyaratan tersebut menjadi ketentuan minimal bagi Bappenas dan Kementerian Keuangan untuk menyetujui pelaksanaan program E-Cooking dengan target buka blokir hingga Awal April 2023," kata Dadan dilansir di Katadata.co.id, Kamis (1/12).

Pada kesempatan tersebut, Dadan menerangkan bahwa pelaksanaan program bagi-bagi rice cooker gratis ditujukan untuk mengurangi impor LPG dan mendukung program pengurangan emisi gas rumah kaca.

"Sebagai salah satu upaya transisi menuju energi bersih serta mendukung program presiden dalam pemanfaatan energi bersih yang dapat dirasakan langsung oleh rakyat," ujar Dadan.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari, mengatakan pemerintah berencana membagikan rice cooker gratis sebagai upaya untuk meningkatkan konsumsi listrik rumah tangga.

Hingga September 2022, konsumsi listrik masih berada di angka 1.169 kilowatt jam (KWh) per kapita, masih jauh di bawah target tahun ini 1.268 KWh. 

Ida mengatakan optimalisasi serapan listrik di sektor rumah tangga akan diupayakan melalui PBPNL yang saat ini masih menunggu regulasi sebagai dasar pelaksanaan. Adapun target KPM paket penanak nasi listrik adalah kelompok masyarakat rumah tangga dengan daya 450 volt ampere (VA) dan 900 VA. Pemilihan target sasaran dihitung berdasarkan survey PLN yang menyatakan pelanggan 450 VA dan 900 VA mayoritas pengguna LPG 3 kg.

"Di luar daya 450 dan 900 VA validasi oleh Kepala Desa termasuk pengguna LPG 3 Kg," ujar Ida saat menjadi pemicara di forum diskusi publik daring pada Jumat (25/11).

Berdasarkan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) Kementerian ESDM 2023, pemerintah berencana menyalurkan 680.000 unit penanak nasi listrik ke seluruh wilayah Indonesia. Ida menjelaskan, para KPM yang menjadi sasaran penyaluran penanak nasi listrik tidak perlu untuk menambah daya listrik.

"Kementerian ESDM juga tengan siapkan distribusi e-cooking dengan tujuan pemanfaatan energi bersih, peningkatan konsumsi dan penghematan biaya masak dengan nilai paket program Rp 500.000 per KPM," kata Ida [katadata].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI