Erick Thohir Bagi-Bagi Lapak Bank BUMN, Biar Tak Saling Serobot
Font: Ukuran: - +
Menteri BUMN, Erick Thohir. [IST]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian BUMN tengah mentransformasi bisnis utama (core business) anggota bank Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) . Salah satunya adalah fokus pada segmentasi pasar.
Menteri BUMN Erick Thohir mengutarakan, langkah tersebut untuk memperjelas model bisnis sekaligus keberpihakan Himbara pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), para profesional, dan korporasi yang menjadi pasar Himbara.
"Setiap bank yang ada di Himbara saya minta harus ada core fokusnya. Ini tidak kalah pentingnya, bisnis model dan keberpihakannya jelas," ujar Erick dalam sesi wawancara dengan salah satu TV swasta dikutip Jumat (12/2/2021).
Untuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI, diminta menyasar pelaku UMKM melalui pembentukan holding ultra mikro. Fokus pembiayaan bagi UMKM mendorong adanya kemandirian usaha yang berada di lapisan menengah atau terbawah.
Dalam proses kinerja holding pembiayaan baru itu, tidak ada perubahan model bisnis dari PT Pegadaian (persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebagai anggota holding. Artinya posisi kedua perseroan akan mendorong BRI untuk memasifkan pendanaan bagi sektor skala mikro.
Bahkan, Erick tidak mengijinkan manajemen menyasar korporasi yang merupakan segmen dari anggota Himbara lainnya.
"BRI sekarang jadi holding ultra mikro dengan PNM, dan Pegadaian. Bisnis model PNM dan Pegadaian tidak kita ubah, tapi ultra mikro keberpihakan kepada BRI harus. Jangan BRI besar korporasi lagi," kata dia.
Sedangkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk lebih difokuskan pada pembiayaan korporasi. Sementara, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BBTN menjadi bank yang bantu di sektor perumahan. Erick menilai saat ini kebutuhan cicilan rumah cukup potensial buat generasi muda saat ini hingga jangka panjang ke depan.
"BTN ke korporasi, justru BTN harus menjadi bank yang bantu perumahan. Apalagi bisa dicicil jangka panjang buat generasi Indonesia," ujarnya.
Terakhir, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyasar para profesional di Indonesia dan luar negeri. Mantan Bos Inter Milan itu menuturkan, jumlah profesional di Indonesia sangat potensial. Bahkan, mereka harus diberikan kesempatan untuk menjadi pengusaha dengan mempercepat pinjaman atau kredit.
"BNI tidak kalah penting, BNI bisa bantu UMKM. Di Indonesia banyak sekali profesional. Kenapa tidak diberi kesempatan dia jadi pengusaha. Kalau di luar negeri banyak restoran Thailand, kenapa kita tidak bisa bisa juga buka restoran Indonesia di sana," kata dia. (SINDOnews)