Beranda / Berita / Nasional / Empat Penyebar Hoaks Gempa Sulteng Dikejar Polisi

Empat Penyebar Hoaks Gempa Sulteng Dikejar Polisi

Rabu, 03 Oktober 2018 14:22 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Antara

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Polisi telah mengidentifikasi sejumlah terduga pelaku yang menyebarkan kabar bohong atau hoaks terkait bencana gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan saat ini petugas sedang mengejar terduga pelaku tersebut.

"Kami sudah kejar yang di Majene. Kami sudah tahu identitasnya. Semoga segera ketangkap," kata Setyo di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).

Setyo tidak menjelaskan secara rinci terkait identitas para terduga pelaku, termasuk jenis kabar bohong yang disampaikan. Namun, Setyo menyebut hasil penelusuran mengungkapkan beberapa identitas warga yang diduga menyebarkan kabar bohong.

"Empat orang sudah teridentifikasi," kata dia.

Setyo menyebutkan beberapa kabar bohong yang beberapa waktu belakangan ini beredar namun terkonfirmasi sebagai berita bohong.

Diantaranya adalah kabar imbauan kepada warga untuk menyelamatkan diri, karena bendungan Bili-Bili mengalami keretakan. Berita ini telah diklarifikasi oleh Polres Gowa bahwa bendungan dalam keadaan baik dan aman.

Kemudian ada juga informasi akan terjadi gempa susulan sebesar 8,1 skala richter (SR). Kabar ini, kata Setyo, telah diklrafikasi oleh BNPB dan menyebut kabar gempa susulan sebasar itu hoaks.

Selain itu, unggahan foto dari seorang netizen yang menyebut bahwa gambar tersebut korban bencana di Sulteng. Namun, Tim Cyber Polri mengkonfirmasi bahwa foto itu merupakan para korban perang timur tengah.

"Kabar bahwa warga memblokade dan menjarah, yang benar adalah warga mengantre mau naik pesawat," kata Setyo.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan tak ragu menindak tegas penyebar hoaks terkait gempa serta tsunami di Palu dan Donggala.

"Jangan sampai muncul hoaks, berita tidak benar yang meresahkan masyarakat, tidak enak, dan tidak elok," ujar Wiranto di Kantor Presiden, Selasa (2/10).

Hal tersebut disampaikan Wiranto usai mengikuti rapat terbatas menangani dampak gempa dan tsunami Palu-Donggala bersama Presiden Joko Widodo.

Dalam rapat terbatas, kata Wiranto, Presiden Joko Widodo menginstruksikan langsung Kapolri Jenderal Tito Karnavian beserta jajaran Polri tak ragu menangkap penyebar hoaks, terutama tentang bencana di Palu-Donggala.

"Presiden menginstruksikan Kapolri, siapa pun yang memanfaatkan keprihatinan ini untuk kepentingan meresahkan masyarakat segera kami tangkap," kata mantan Panglima ABRI ini. (CNN)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda