Ilustrasi mobil listrik. [Foto: Pontas]

Arka menegaskan, Komisi VII DPR RI sangat mendukung langkah Indonesia untuk menjadi pemain dalam global supply chain di industri mobil listrik. 

Lanjutnya, jika Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar untuk pengembangan industri mobil listrik.

"Kita punya nikel, kita punya kobalt, sebagai material penting untuk baterai lithium. Bauksit yang bisa diolah menjadi aluminium dan kemudian dapat dimanfaatkan untuk kerangka mobil listrik serta tembaga yang dibutuhkan untuk baterai dan sistem kabel-kabel di mobil listrik,” kata Arkan. 

Oleh karenanya, hilirisasi bahan-bahan mentah mineral tersebut harus dilakukan agar nilai tambahnya meningkat sehingga memberikan nilai tambah yang optimal.

“Untuk menjadi pemain kunci di bidang kendaraan listrik perlu dibangun ekosistem yang kuat. Kalau dalam negeri sendiri tidak kuat, maka sulit bersaing dengan negara lain dalam mebangun industri ini,” pungkasnya. (Kompas)