DPN GEMA: Masjid Harus Steril dari Kegiatan Politik Praktis
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Generasi Muda Masjid Indonesia (DPN GEMA) H. Dadeng Hidayat menegaskan bahwa pihaknya akan bergerak untuk memastikan masjid harus terbebas dari kegiatan politik praktis.
"Kami akan melakukan gerakan moral ke seluruh pengurus masjid agar masjid di semua wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dijadikan tempat kampanye politik praktis," kata Dadeng Hidayat kepada media di Kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta, di Gedung Jakarta Islamic Center, Senin (14/01).
Dadeng yang juga Wakil Ketua DMI DKI Jakarta berkata, masjid merupakan tempat ibadah yang wahid jaga kesucianya dari gerakan politik praktis.
DMI sendiri, kata Dadeng, hanya bergerak untuk memakmurkan dan dimakmurkan masjid. "Hanya itu gerakan kita dan tidak keluar dari situ," tandas Dadeng.
Kata Dadeng, DPN GEMA akan merangkul Pengurus DMI diseluruh Indonesia memantapkan langkah hingga saat ini dan seterusnya masjid tidak akan terlibat dalam semua kegiatan politik praktis.
"Sehingga segala upaya yang dilakukan DMI hanya dalam konteks visi tersebut," katanya.
Dadeng menegaskan, bahwa DMI hanya bergerak dalam tiga hal, yaitu masjid, pengurus dan jamaah. Semua pihak tidak boleh memperalat DMI untuk kepentingan lain, apalagi politik.
"Masjid tak boleh ditunggangi oleh kepentingan politik manapun," tandasnya.
Reaksi keras itu sebagai tanggapan atas munculnya buletin dakwah DMI cabang Ciracas dengan tema 'Tahun Semangat Baru Untuk Pemimpin Baru' Jumaddil Awwal 1440 H/ Januari 2019 M. Dadeng memastikan bahwa buletin dakwah itu tidak mewakili visi dan misi atau pandangan DMI DKI Jakarta.
"Itu adalah pikiran oknum DMI Cabang Ciracas. Kami pengurus Wilayah DMI Jakarta akan mengambil langkah tegas terhadap oknum itu," katanya.
Langkah tegas yang dimaksud yakni, menonaktifkan pengurus DMI Cabang Ciracas secepatnya. (rel)