Beranda / Berita / Nasional / Dituding Ikut Campur Tangani Covid-19, Luhut Buka Suara

Dituding Ikut Campur Tangani Covid-19, Luhut Buka Suara

Sabtu, 06 Juni 2020 16:02 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Instagram Luhut Binsar Panjaitan


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut alasan mengapa dirinya kerap berbicara soal pandemi Covid-19 selama ini. Ia mengungkapkan, dirinya merupakan bagian dari tim penanganan Covid-19, karena statusnya yang merupakan anggota dewan pengarah.

"Kenapa saya nangani, ikut bicara seperti tahu? Karena saya itu anggota dewan pengarah. Jadi saya day to day ikut dan day to day memberikan masukan. Day to day memberikan koreksi juga," kata Luhut dalam dalam diskusi virtual public lecturer yang digelar I'M Gen Z (Indonesia Millenial & Generasi Z), Jumat (5/6).

Pernyataan Luhut tersebut dalam rangka menjawab banyaknya tudingan dari masyarakat kenapa dirinya ikut campur dalam penanganan Covid-19.

Namun, dengan jabatan yang dipegangnya, maka ada tanggung jawab yang juga harus diemban. Ia pun menjelaskan mengapa pemerintah menerapkan membuat aturan.

"Pemerintah menetapkan regulasi untuk mengubah perilaku masyarakat untuk meningkatkan penanganan kesehatan," sebutnya.

Tidak ketinggalan, ia pun menjawab tudingan minimnya koordinasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Karena selama ini kebijakan di tingkat atas kerap dianggap tidak berkesinambungan.

"Orang bilang saya dengan Gubernur DKI [tidak berkoordinasi]. Saya telponan kok ke Gubernur DKI, Jabar, Jateng, Jatim, kita telponan ke daerah yang ada masalah," kata Luhut.

Pemerintah mengumumkan jumlah kasus positif virus corona baru penyebab Covid-19 di Indonesia pada Jumat (5/6/2020) pukul 12.00 WIB mencapai 29.551 orang. Jumlah tersebut bertambah 703 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah Khusus untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto berdasarkan rekapitulasi data nasional. Pasien sembuh bertambah 551 orang sehingga total menjadi 9.443 orang. Adapun kasus kematian bertambah 49 orang sehingga total mencapai 1.770 orang. (Im/CNBCIndonesia)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda