kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Cetak Rekor Covid, Indonesia Tertinggi Kedua Kasus Covid-19 di Asia

Cetak Rekor Covid, Indonesia Tertinggi Kedua Kasus Covid-19 di Asia

Senin, 28 Juni 2021 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi penanganan pandemi Covid-19. (Foto: REUTERSAthit Perawongmetha)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Indonesia menempati posisi kedua setelah India dalam daftar negara dengan tambahan kasus Covid-19 tertinggi di Asia setelah mencetak rekor 21 ribu infeksi baru corona pada Minggu (27/6).

Berdasarkan data worldometers, Indonesia menempati posisi kedua dengan tambahan kasus 21.342, menyusul India yang berada di posisi puncak usai melaporkan 46.592 kasus Covid-19 baru.

Indonesia disusul Iran di posisi ketiga dengan jumlah kasus baru terpaut jauh di angka 9.758. Posisi keempat diisi Filipina dengan 6.096 kasus Covid-19 baru, disusul Malaysia yang melaporkan 5.586 infeksi virus corona.

Negara Asia Tenggara lain, Thailand, juga masuk sepuluh besar. Dengan tambahan kasus 3.995, Thailand menempati urutan sembilan di Asia.

Dari laporan angka kematian akibat Covid-19, Indonesia juga menempati urutan kedua dengan 409 kasus, menyusul India yang berada di posisi pertama dengan 983.

Secara keseluruhan, Indonesia memang sedang terus mengalami lonjakan kasus Covid-19 selama beberapa waktu belakangan.

Dengan tambahan kasus pada Minggu, Indonesia mencetak rekor infeksi baru virus corona tertinggi selama dua hari berturut-turut. Sehari sebelumnya, Indonesia juga mencatat rekor dengan lonjakan 21.095 kasus Covid-19 baru.

Dalam sepekan ini, lonjakan kasus harian di Indonesia berulang kali mencatat rekor tertinggi. Pada 24 Juni, tercatat 20.574 kasus harian yang menjadi rekor tertinggi setelah sekian lama kasus positif melandai.

Pada 25 Juni, kasus harian Covid-19 sempat turun ke angka 18.872 orang, tapi kembali melonjak jadi 21.095 keesokan harinya.

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, mengingatkan bahwa saat ini Indonesia sudah masuk gelombang kedua dan bersiap menuju puncaknya.

Ia memprediksi kenaikan kasus positif Covid-19 di puncak gelombang kedua kali ini akan lebih tinggi dari yang terjadi akhir Januari lalu.

Namun, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa lonjakan kasus virus corona yang terjadi sepekan ini belum bisa disebut sebagai gelombang kedua pandemi di Indonesia.

Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander K. Ginting, mengatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia masih pasang surut dan belum pernah mencapai titik terendah dan dilanjutkan lonjakan baru.

"Karena kita negara kepulauan yang luas dan besar, maka susah mendefinisikan gelombang kedua. Infeksi berjalan terus dan tidak pernah mencapai nol atau titik terendah. Kita lebih menyebutnya sebagai lonjakan kasus di perjalanan penanggulangan pandemi," kata Alex kepada CNNIndonesia.com.

Pemerintah sendiri telah memperketat penerapan PPKM Mikro. Di Jakarta, perkantoran diwajibkan melaksanakan work from home (WFH) sebanyak 75 persen.

Sejumlah ruas jalan sempat disekat untuk mencegah kerumunan. Jam operasional usat-pusat keramaian publik juga mulai dibatasi.

Sembari memperketat PPKM Mikro, pemerintah juga menggencarkan vaksinasi untuk memenuhi target herd immunity. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda