Beranda / Berita / Nasional / Buntut Erornya BSI di Aceh, Don Muzakir: Pemerintah Aceh dan DPRA Jangan Menutup Diri dengan Bank Konvensional

Buntut Erornya BSI di Aceh, Don Muzakir: Pemerintah Aceh dan DPRA Jangan Menutup Diri dengan Bank Konvensional

Senin, 15 Mei 2023 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Umum DPP Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) Don Muzakir. Foto: For Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Nasional - Polemik perbankan di Aceh masih terus bergulir sejak peristiwa hengkangnya perbankan konvensional dengan alasan penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS). Sebagai daerah yang gentol melaksanakan syariat Islam, Aceh saat ini didominasi oleh perbankan syariah, khususnya oleh Bank Syariah Indonesia (BSI).

Sementara itu, telah hampir sepekan, BSI mengalami eror (serangan cyber) dan menciptakan kesulitan bagi masyarakat Aceh dalam melakukan transaksi perbankan. Polemik lanjutan bagi masyarakat dan elite di Aceh pun semakin memanas. Sehingga pembahasan mengevaluasi qanun LKS kembali kembali mencuat di berbagai kalangan.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) Don Muzakir menyatakan Aceh hari ini mengalami pengekangan secara ekonomi karena hengkangnya perbankan konvensional. Ia beralasan ada banyak proses transaksional yang dapat mendorong perekonomian di Aceh dengan menggunakan bank konvensional.

“Aceh hari ini dengan hilangnya bank konvensional sudah mengekang diri ataupun memenjarakan diri secara ekonomi, banyak ekonomi hari ini di Aceh tidak berjalan dengan baik karena transaksi perbankan yang terjadi di nasional banyak menggunakan bank konvensional. sedangkan bank syariah (BSI) tidak menyeluruh dan semua pebisnis tidak menggunakan BSI,” kata Dom Muzakir (Jakarta, 14/03/2023)

Selanjutnya, Don Muzakir berharap “Sebagai Ketua Umum DPP Papera, ini harus dikembalikan bank konvensional di Aceh, karena ekonomi masyarakat, transaksi keuangan yang berbasis teknologi perbankan semakin mengalami diserupsi. Intinya pemerintah Aceh harus membuka diri, ekonomi Aceh hari ini yang kita tau adalah provinsi termiskin se-Sumatera,” lanjut yang akrab di sapa bang Don itu (14/05)

Menurut ketua umum sayap partai Gerindra tersebut, dengan mengembalikan bank konvensional di Aceh, akan menggairahkan perekonomian di Aceh, sebab berbagai proses investasi yang dilakukan investor di Jakarta, bahkan investor level internasional tidak menggunakan bank syariah atau BSI.

“Dengan kehadiran bank konvensional ke depan akan ada pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi, dengan investor luar negeri, dari Jakarta, itu tidak semua pengusaha memakai bank (BSI) tetapi dengan ada bank konvensional, BRI, BCA, Bank Danamon dan bank lainnya akan menggeliat lagi pertumbuhan ekonomi di Aceh’. ujar Don

Mengurai polemik tersebut, Don memberikan pandangan terhadap pemerintahan Aceh serta elite terkait untuk dapat mengevaluasi kebijakan perbankan syariah dan konvensional demi kemajuan ekonomi Aceh.

“Saya sebagai Ketua Umum Papera, mengharapkan kepada pemerintah Aceh, DPRA dan pemangku kebijakan di Aceh untuk segara merevisi kebijakan (qanun LKS) dan dapat mengembalikan bank konvensional di Aceh demi meningkatkan perekonomian di Aceh,” tutup Don Muzakir.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda