Beranda / Berita / Nasional / Berikut Ini Data Banjir Melanda Sejumlah Wilayah Indonesia, Aceh Termasuk ?

Berikut Ini Data Banjir Melanda Sejumlah Wilayah Indonesia, Aceh Termasuk ?

Selasa, 19 Januari 2021 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Ilustrasi/net (banjir Kalsel)


Sejumlah daerah di Indonesia mengalami banjir seiring dengan tingginya intensitas hujan, dan menyebabkan ribuan warga harus mengungsi. BMKG memproyeksi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di berbagai daerah, sehingga harus diwaspadai potensi banjir.

Banjir terjadi di beberapa daerah di Indonesia seperti Kalimantan Selatan; Kabupaten Pidie, Aceh; Bogor, Jawa Barat; Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, hingga Malang, Jawa Timur.

BNPB mencatat sebanyak 900 orang terdampak banjir bandang di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (19/1/2021) pukul 10.00 WIB. Banjir bandang tersebut disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang disertai longsoran dari gunung.

Lokasi tepatnya terjadi banjir adalah di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Sementara ini warga diungsikan ke rumah kerabat dan sebagian menempati Wisma PTPN 8 Gunung Mas. Adapun kerugian materil yang ditimbulkan masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Bogor.

Kondisi di lokasi saat ini masih belum kondusif. Banjir susulan masih terjadi pada pukul 12.05 WIB.

BPBD Kabupaten Bogor melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan lembaga juga instansi terkait untuk melakukan assesment, evakuasi, dan penanganan banjir bandang tersebut.

BMKG mencatat, dalam tiga hari kedepan, wilayah Kota Bogor dan sekitarnya, berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat. Untuk itu, warga diimbau selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan berlangsung hingga Februari 2021.

Banjir di Kota Malang

Hujan dengan intensitas tinggi disertai struktur tanah yang labil pada Senin (18/1/2021), pukul 17.00 WIB, menyebabkan banjir yang berdampak pada 4 Kecamatan di Kota Malang.

Adapun Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Klojen, Kecamatan Sukun, Kecamatan Lowokwaru, dan Kecamatan Kedungkandang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang melaporkan tinggi mata air antara 20 - 50 sentimeter.

Satu orang dinyatakan hilang dan 2 KK mengungsi ke kediaman kerabat.

Adapun tercatat kerugian materil sebanyak 260 rumah terendam dan 2 unit sepeda motor hanyut. BPBD Kota Malang masih melakukan pendataan untuk kerugian lainnya yang mungkin timbul.

Kondisi di lokasi saat ini banjir telah berangsur surut. Seperti di Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Banjir Kabupaten Nunukan

Seperti daerah lainnya, jujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan luapan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Sembakung pada Jumat (8/1/2021) dengan ketinggian permukaan air mencapai 100 sentimeter.

Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan beberapa lokasi terdampak banjir di Kalimantan Utara, antara lain Kecamatan Sembakung, Desa Atap, Desa B. Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa M. Bungkul, Desa Lubukan, Desa Tagul, Desa Pelaju, dan Desa Tepian. Hal ini berdasarkan data yang dihimpun pada pada 19 Januari 2021 pukul 11.10 WIB.

Tercatat kerugian materil antara lain 533 Unit rumah terendam, 1 unit masjid terendam, 1 unit posyandu terendam, 1 unit pustu terendam, 115 hektar lahan sawah terendam, 2 hektar lahan kebun terendam yang berdampak pada 2.752 jiwa.

BPBD Kabupaten Nunukan menginformasikan bahwa saat ini sedang melakukan pendataan sekaligus mempersiapkan sarana dan prasana pengungsian seperti dapur umum untuk para pengungsi.

BPBD Kabupaten Nunukan juga memantau kondisi terkini banjir sudah mulai berangsur surut, namun apabila terjadi hujan kembali debit air berpotensi akan kembali naik. BPBD juga melakukan evakuasi warga terdampak banjir dan memberikan imbauan agar warga lebih waspada akan potensi kenaikan debit air sungai yang setiap waktu bisa terjadi.

BMKG menyebutkan Kabupaten Nunukanberpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, ditengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021.

Banjir kabupaten Pidie

Banjir di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, menyebabkan 14 unit rumah terendam, 11.371 orang terdampak dan 1.080 orang mengungsi. BPBD Kabupaten Pidie mengatakan banjir disebabkan karena hujan dengan intensitas tinggi serta air limpasan Sungai Krueng Baro Garo menyebabkan banjir di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh pada Senin (18/1/2021) Pukul 03.30 WIB dengan tinggi permukaan air mencapai 70 sentimeter.

Sementara itu, terdapat enam kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Delima, Kecamatan Pidie, Kecamatan Padang Tiji, Kecamatan Mila, Kecamatan Glumpang Baro dan Kecamatan Indrajaya. Saat ini banjir berangsur surut.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pidie melakukan kaji cepat untuk melakukan pendataan, berkoordinasi dengan pihak terkait dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi terhadap korban terdampak bencana.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Pidie masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir.

Sebelumnya, banjir besar juga terjadi di Kalimantan Selatan yang membuat ribuan warga harus mengungsi. Presiden Joko Widodo pun telah melakukan kunjungan ke wilayah yang terdampak dari banjir ini.

Jokowi juga meminta hal yang berkaitan dengan evakuasi warga dapat dilakukan dengan baik. Apalagi, sejumlah hal terkait arus logistik berupa bantuan bagi warga terdampak.

"Ini penting karena hampir 20 ribu masyarakat berada di pengungsian sehingga tadi hal penting untuk kita lihat. Sehingga sekurang-kurangnya yang ada bisa dibantu oleh pemerintah pusat, selain juga dari logistik di pemerintah provinsi," jelasnya.

Jokowi menegaskan bahwa ini merupakan banjir bandang pertama setelah 50 tahun tidak pernah terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan. "Ini banjir besar yang lebih dari 50 tahun tidak terjadi di provinsi Kalimantan Selatan," katanya.

Jokowi menjelaskan curah hujan di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu 10 hari terakhir memang cukup tinggi. Sungai Barito yang memiliki daya rampung hingga 230 juta meter kubik, akhirnya kewalahan.

"Sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang menguap di 10 kabupaten dan kota," jelasnya lagi [.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda