Begini Nasib Karyawan BRI Aceh Paska Ditutup Seluruh Kantornya di Aceh
Font: Ukuran: - +
Foto: doc bri.co.id
DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dipastikan akan menutup seluruh operasional perbankan di Provinsi Aceh. Adapun hal ini sesuai dengan penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah nomor 11 tahun 2018.
Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto mengatakan, saat ini seluruh Kantor dan E-channel BRI telah dialihkan kepada Bank Syariah Indonesia (BSI), yaitu 11 Kantor Cabang, 15 Kantor Cabang Pembantu dan 94 BRI Unit. Sementara untuk e-channel, terdapat 444 ATM yang telah digunakan oleh BSI.
Terkait Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki BRI di Provinsi Aceh, Aestika menjelaskan bahwa seluruh SDM perbankan plat merah ini akan diserap sebagian ke Bank Syariah Indonesia (BSI) dan sisanya dialihkan di luar Aceh.
"Ada pun jumlah SDM yang sudah diserap untuk menjalankan Kantor BSI tersebut di atas adalah sekitar 69 persen termasuk yang ditempatkan di Regional Office dan Branch. Sementara 31 persen SDM lainnya tetap bekerja di BRI di luar Aceh dan di Kantor Fungsional Aceh," ujar Aestika kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (16/4/2021).
Dia menyebut bahwa Perseroan mendukung penuh kebijakan pemerintah Aceh terkait penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah Nomor 11/2018, dimana sebagai implementasinya BRI secara bertahap telah mengalihkan portofolio simpanan dan pinjaman serta operasional layanan kepada BRIsyariah selama periode Juli 2019 hingga Desember 2020. "Saat ini BRIsyariah telah melakukan merger dan menjadi Bank Syariah Indonesia," kata dia.
Aestika menyampaikan, BRI mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh masyarakat Aceh yang telah mendukung keberadaan BRI selama ini. "Dalam menjalankan berbagai program kaitannya dengan pemberdayaan UMKM dan agent of development," ucapnya [sindonews.com].