Bayi Berusia 2 Bulan di Solok Meninggal Dunia Terpapar Hepatitis Misterius
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Seorang bayi berusia dua bulan dilaporkan meninggal dunia akibat terpapar hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau hepatitis misterius di Solok, Sumatera Barat.
Kasus kematian tersebut menambah daftar anak meninggal akibat hepatitis misterius menjadi lima orang. Rinciannya, tiga kasus kematian anak terjadi di DKI Jakarta, satu kasus kematian dari Tulungagung, Jawa Timur dan satu kasus di Solok, Sumatera Barat.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan hingga kini, belum diketahui penyebab hepatitis misterius yang muncul sejak 15 April lalu di Indonesia. Dari 15 kasus, kata Nadia, 5 yang meninggal. Dia juga membenarkan ada bayi berusia 2 bulan yang meninggal terkena hepatitis.
Nadia sekaligus menegaskan, status 4 dari 15 dugaan hepatitis misterius ini belum confirm atau masih pending klasifikasi lantaran sudah melalui sejumlah pemeriksaan seperti non hepatitis A, B, C, D, E maupun Adenovirus.
Sementara 11 lainnya masih dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kondisi infeksi yang menjangkiti mereka. Adapun untuk mengetahui hasil pemeriksaan hepatitis E dan Adenovirus membutuhkan waktu hingga dua pekan.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes ini kemudian membeberkan, satu kasus kematian terbaru di Kabupaten Tulungagung terjadi pada anak berusia tujuh tahun yang mengalami sejumlah gejala di antaranya mirip gejala penyakit kuning. Kemudian demam, diare, urine berwarna lebih pekat dan feses berwarna pucat.
Sementara tiga kasus kematian sebelumnya di DKI Jakarta dilaporkan dalam kondisi stadium lanjut ketika sampai di Rumah Sakit. Ketiga pasien anak tersebut masing-masing berusia 2 tahun, 8 tahun, dan 11 tahun. Adapun untuk kasus kematian baru yang dilaporkan di Solok terjadi pada bayi berusia 2 bulan.
Kemudian, Nadia menyarankan para orang tua memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat jika ditemukan gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah, diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan penurunan kesadaran.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya juga telah menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia. WHO juga baru melaporkan satu kasus kematian yang terjadi di luar Indonesia. (CNN Ind)