Bawaslu Apresiasi Partisipasi Publik Himpun C1 Plano
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan dan pemantauan proses pemilu dengan mendokumentasikan formulir C1 plano.
Fritz mencontohkan yang dilakukan lembaga dan komunitas yang tergabung dalam Gerakan Ayo Nyoblos Ayo Pantau dalam aplikasi 'Kawal Pilpres' berhasil menghimpun foto formulir C1 plano sebanyak 41,52 persen dari total tempat pemungutan suara (TPS) secara nasional.Menurutnya, gerakan yang dilakukan Kawal Pilpres ini bisa mengawali sesuatu hal yang lebih besar nantinya. "Kalau saya lihat, pemilu bukan hanya mencoblos, tapi ada political engagement, ada civic beauty yang kita punya. Kita berbicara siapa presiden yang kita pilih, kita berbicara siapa caleg yang kita pilih, value partai, kenapa kita pilih a atau pilih b? Itu kan ada sebuah diskusi. Jadi kita tidak hanya diskusi, tapi saya rasa itu pendidikan politik untuk kita semua sebagai warga masyarakat," jelasnya.
Fritz menambahkan, hal yang perlu diapresiasi bukan hanya Kawal Pilpres, tapi juga para relawan yang ikut dalam keterlibatan publik ini."Perlu diapresiasi kepada warga masyarakat yang ikut serta. Saya rasa kalau engagement kita bagus, maka bisa terus kita berdayakan. Apalagi tahun depan kita punya 269 pilkada. Itu kan partisipasi masyarakat bisa diwujudkan melalui Kawal Pilpres menjadi Kawal Pilkada," ungkap Fritz, di ruang Media Center Bawaslu, Jakarta, Kamis, (16/5/2019).
Sejauh ini, berdasarkan data Kawal Pemilu sampai dengan hari ini ada 9.550 relawan sudah melaporkan 482.602 data, terdiri dari hasil perhitungan suara dan foto C1 plano yang tersebar dari 336.445 TPS. Dari total laporan TPS yang telah masuk, terhitung 11,06 persen data TPS sudah diverifikasi oleh moderator yang berasal dari Relawan Kawal Pilpres 2019.Sedangkan Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePi) Jeirry Sumampow menambahkan, saat ini animo dan partisipasi masyarakat cukup baik. Hal tersebut baginya membuat keinginan mengawal pemilu khususnya pemilu legislatif menjadi tinggi di masyarakat.
"Ini ditunjukan dari 41,52 persen dari data TPS yang dikirim dari aplikasi kami. Selain itu juga tingginya partisipasi pemilih sejumlah 80 persen tahun ini karena rivalitas yang tinggi sekali mempengaruhi pemilih untuk datang memilih, sehingga mendorong partisipasi publik," paparnya. (Humas Bawaslu)