kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Asnil Bambani dan Afwan Purwanto Pimpin AJI Jakarta 2018-2021

Asnil Bambani dan Afwan Purwanto Pimpin AJI Jakarta 2018-2021

Minggu, 15 April 2018 13:59 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar Konferensi Kota (Konferta) ke-9 di Hotel Grand Cemara, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu 14 April 2018.

Konferta didahului dengan diskusi "Tantangan Profesionalisme Jurnalis di Tengah Disrupsi Digital". Diskusi menghadirkan pembicara Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Revolusi Riza Zulverdi, Sekretaris Jenderal Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wahyu Dhyatmika dan International Center for Journalists (ICFJ) Knight Fellow Antoine Laurent.

Ketua panitia pelaksana Konferta ke-9 AJI Jakarta Aulia Rio Afrianshah dalam sambutannya mengatakan bahwa Konferta merupakan kekuasaan tertinggi di AJI Kota yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali. Pelaksanaan Konferta kali ini dihadiri oleh 70 orang jurnalis anggota AJI Jakarta dari berbagai media yang ada di ibukota. Selain meminta laporan pertanggungjawaban Ketua dan Sekretaris AJI Jakarta periode 2015-2018, peserta Konferta juga memilih ketua dan sekretaris AJI Jakarta yang baru.

Dalam prosesi pemilihan ketua dan sekretaris, pasangan Asnil Bambani (Redaktur Kontan) dan Afwan Purwanto (News Producer RTV) terpilih secara aklamasi dan ditetapkan sebagai Ketua dan Sekretaris AJI Jakarta Periode 2018-2021. Asnil Bambani dan Afwan Purwanto menggantikan Ketua dan Sekretaris sebelumnya, Ahmad Nurhasim dan Muhammad Irham.

Sekretaris Jenderal AJI Indonesia Revolusi Riza Zulverdi mengingatkan kepada Asnil dan Afwan bahwa kepengurusan AJI Jakarta yang baru memiliki beberapa agenda penting yang telah menunggu dalam waktu dekat. Pelaksanaan Uji Kompetensi Jurnalis di Jakarta yang akan digelar pada 27 – 29 April 2018, Peringatan Hari Buruh, serta peringatan World Press Freedom Day (WPFD) pada 3 Mei mendatang.

Ketua dan Sekretaris AJI Jakarta yang baru terpilih meyakini kebebasan pers masih menjadi isu yang harus terus diperjuangkan pada periode kepengurusannya. "Tantangan sekarang bukan hanya pada bagaimana membuat pemerintah mendukung kebebasan pers, tapi juga tantangan dari kelompok-kelompok yang berpotensi mengancam kebebasan pers", kata Asnil.

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda