Peringati HPN 2020, Dewan Pers: Wartawan Harus Terjamin Kesejahteraannya
Font: Ukuran: - +
Ketua Dewan Pers, M Nuh. [Foto: Farih Maulana Sidik/Detik.com]
DIALEKSIS.COM | Banjarmasin - Setiap 9 Februari diperingati Hari Pers Nasional (HPN). Puncak peringatan HPN tahun ini dipusatkan di Kalimantan Selatan.
Ketua Dewan Pers, M Nuh menuturkan membangun dunia jurnalistik itu harus menjadi kesepakatan bersama antara pemerintah dan insan pers. Menurutnya, para wartawan harus diberikan fasilitas yang memadai untuk mewujudkan tekad good journalism.
"Pertama, supaya bisa good journalism tumbuh, dengan kemerdekaan pers naik, syarat yang pertama adalah kompetensi dari para wartawan," kata M Nuh dalam acara puncak HPN di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (9/2/2020).
Nuh menyebut dengan kompetensi para wartawan yang memadai akan menghasilkan karya jurnalistik yang baik. Menurutnya, untuk mengembangkan kompetensi tersebut pihaknya mendorong melakukan agar uji kompetensi itu dilakukan secara berkala.
"Bahkan yang ingin kita kembangkan lagi, bukan sekadar pada jenjang-jenjang baru sampai utama. Tapi kita kembangkan wartawan spesialis, agar dia bisa menguasai tidak hanya berita-berita yang sifatnya deskriptif tapi juga mampu menganalisis dan mampu memberikan pikiran-pikiran besarnya," katanya.
Kedua, kata Nuh, dalam melaksanakan tugasnya para wartawan harus terjamin kenyamanan dan keamanannya. Menurutnya, selama masih adanya tekanan dan intimidasi bahkan hingga kekerasan, tekad dalam menghasilkan good journalism itu tidak akan terwujud.
"Dari situ perlindungan terhadap wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalismenya mutlak harus dilindungi," katanya.
Setelah terjamin keamanannya, kata dia, para wartawan juga harus terjamin kesejahteraannya. Jika tak sejahtera, kata Nuh, rencana mewujudkan ekosistem pers yang baik itu tidak akan terjadi.
"Tapi itu semua hanya bisa terjadi kalo ekosistem pers, termasuk di dalamnya perusahaan pers, juga harus tumbuh dengan baik. Sehingga solusinya ekosistem, bukan solusi parsial," ungkapnya.
"Insyallah dalam waktu dekat kita sama-sama dengan komponen pecinta dunia pers untuk merumuskan ekosistem agar apapun yang terjadi kita bisa bertahan," pungkasnya. (SM/Detik)