79 Korban Meninggal dalam Bencana Banjir Bandang Papua
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua sudah mencapai 79 jiwa. Jumlah tersebut kemungkinan masih bisa bertambah karena saat ini tercatat 43 orang masih hilang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ada 9 kelurahan terdampak akibat bencana. Tiga kecamatan diantaranya terdampak paling parah.
"Dari 9 kelurahan ini, yang paling parah ada di Kelurahan Dobonsolo, Doyo Baru, dan Hinekombe. Jadi korban yang paling banyak di tiga kelurahan ini," kata Sutopo dalam jumpa pers di Grha BNPB, Jakarta, Senin (18/3/2019).
Dalam musibah ini, tercatat ada 74 orang terluka, 4.226 orang mengungsi, dan 11.725 keluarga yang terdampak. Kerugian material pun tak kalah besar. Setidaknya ada 350 unit rumah rusak berat, 211 unit rumah terendam air, 8 unit sekolah rusak berat, 3 jembatan rusak berat, dan 1 unit pesawat Twin Otter rusak.
Sutopo mengatakan hingga saat ini proses evakuasi dan penyisiran masih berlangsung mengingat 43 orang berstatus hilang. Proses evakuasi dilakukan oleh tim SAR gabungan mulai dari BPBD, TNI, Pemda, hingga relawan.
Kepala BNPB Doni Mornado disebut sudah tiba di lokasi musibah sejak pagi ini untuk meninjau penanganan bencana.
"Kepala BNPB melakukan rapat koordinasi dengan Bupati dan petugas yang ada di sana untuk melakukan penanganan-penanganan," imbuh Sutopo.
Banjir bandang Sentani terjadi pada Sabtu (16/3/2019). Musibah itu bermula setelah hujan lebat mengguyur Kabupaten Jayapura selama beberapa jam. (CNN Indonesia)