Beranda / Berita / Aceh / Operasi Tulang Bahu Orang Utan Hope Berjalan Lancar

Operasi Tulang Bahu Orang Utan Hope Berjalan Lancar

Senin, 18 Maret 2019 17:28 WIB

Font: Ukuran: - +

Orang Utan Hope saat dioperasi (Foto: Akun Twitter @Sutopo_PN)

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim dokter hewan YEL-SOCP dan Dokter Andreas, spesialis orthopedi dari Swiss, serta kolega dokter dari BBKSDA Sumatera Utara dan OIC sukses melakukan operasi tulang bahu patah yang dialami orang utan Hope. Operasi yang digelar kemarin, Minggu (18/3), di Sibolangit, Sumatera Utara itu menghabiskan waktu 3 jam dan berjalan lancar.

"Alhamdulillah, Hope telah dioperasi dan berjalan lancar. Operasi dilakukan terhadap tulang bahu yang patah," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo, Senin (18/3), seperti yang kutip dari portal detik.com hari ini. 

Namun, karena baru menjalani operasi bahu, orang utan Hope, operasi pengangkatan 67 peluru yang ada ditubuhnya belum bisa dilakukan. Menurut Sapto, hal ini diputuskan dengan mempertimbangkan kondisi satwa dilindungi tersebut.

"Konsentrasi operasi yang dilakukan adalah melakukan pemasangan plat pada bahu yang patah dan mengobati dulu luka-luka trauma yang infeksi,"tutur Sapto. 

Sapto menjelaskan, kondisi kesehatan orang utan yang sudah berusia 30 tahun itu secara umum semakin membaik. Berat badannya juga naik 5 kilogram menjadi 45 kilogram.

"Hope sudah mau makan dan minum juga. Saat ini Hope masih mendapatkan perawatan intensif. Menurut Ian Singleton, Direktur SOCP, Hope terlihat kuat dan tangguh,"terang Sapto.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, orang utan Hope diselamatkan dari sebuah kebun sawit di Subulussalam, Aceh, dengan kondisi yang memprihatinkan. Ditubuh satwa yang dilindungi tersebut, ditemukan penuh luka sayatan dan 74 butir peluru bersarang disekujur tubuh.

Mirisnya lagi, bayi Hope berusia satu bulan mati karena gizi buruk. Sementara Hope kini masih dalam perawatan. Tujuh dari 74 butir peluru ditubuhnya sudah diangkat.


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda