Minggu, 24 Agustus 2025
Beranda / Berita / Nasional / 2.600 Penyandang Disabilitas Ikut Kompetisi TIK Nasional

2.600 Penyandang Disabilitas Ikut Kompetisi TIK Nasional

Sabtu, 23 Agustus 2025 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Menkomdigi Meutya Hafid memberikan sambutan dalam Penganugerahan Kompetisi TIK Nasional bagi Penyandang Disabilitas di Ballroom Sari Pacific, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2025). [Foto: Ahmad Tri Hawaari/Komdigi]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) mendorong pemberdayaan para penyandang disabilitas dalam transformasi digital nasional melalui penyelenggaraan Kompetisi TIK Nasional bagi Penyandang Disabilitas.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan kompetisi ini membawa semangat inklusivitas bahwa teknologi adalah milik semua, bukan hanya sebagian kelompok.

"Kemkomdigi membuka kesempatan bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas, untuk berkarya dan memajukan bangsa di era digital," tegas Meutya dalam acara Penganugerahan Kompetisi TIK Nasional bagi Penyandang Disabilitas Tahun 2025 di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2025).

Menurut Meutya, menjadi penyandang disabilitas bukanlah menjadi penghalang seseorang untuk menghasilkan inovasi dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat.

Meutya mencontohkan dunia digital berutang pada sosok bernama Vint Cerf, seorang penyandang disabilitas tuli, sebagai salah satu penemu protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) yang menjadi fondasi internet saat ini.

"Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa penyandang disabilitas terbukti memiliki kekuatan untuk mengubah arah dunia," tandasnya.

Meutya mengatakan transformasi digital yang dilakukan oleh Kemkomdigi telah membuka peluang bagi para penyandang disabilitas untuk berkompetisi secara setara dalam dunia kerja dan produktivitas.

Semangat inklusivitas ini sejalan dengan tema HUT ke-80 RI, yaitu Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.

"Persatuan hadir ketika seluruh elemen bangsa membuka ruang bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas," ujarnya.

Melalui langkah ini, Kementerian Komdigi menegaskan transformasi digital Indonesia bukan hanya agenda teknologi, tetapi juga gerakan sosial yang memastikan tidak ada satu pun warga bangsa tertinggal dalam era digital.

Kompetisi TIK Nasional bagi Penyandang Disabilitas diselenggarakan setiap 2 tahun sekali oleh BAKTI Komdigi.

Pada tahun ini, 2.600 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia bersaing dalam empat kategori kompetisi, yaitu Content Creator, Digital Marketing, Digital Office, dan Digital Public Relation. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
sekwan - polda
bpka