kip lhok
Beranda / Kolom / Pahlawan itu Berkostum Astronot

Pahlawan itu Berkostum Astronot

Senin, 30 Maret 2020 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +


AWAL Februari 2020 sampailah virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, kini sudah menyebar ke seluruh Provinsi di Indonesia, sehingga membuat para tenaga kesehatan siaga 1 menghadapinya. Namun seiring waktu berjalan, para tim medis mengalami kendala, yaitu kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) saat merawat pasien, baik yang status PDP maupun yang sudah positif.

Namun begitu, kondisi darurat Covid-19 ini tidak menyurutkan semangat mereka sebagai garda terdepan dalam menghadapi wabah ini. Dengan cara swadaya, para tim medis menyanggupi dan berusaha memenuhi APD tersebut walau tidak sesuai spesifikasi dan standar kesehatan.

Dalam kondisi kekurangan APD dan suplement, mereka harus terus melanjutkan misi mulia untuk membantu menyelamatkan nyawa pasien walau tidak ada hubungan darah dan tidak kenal sama sekali. Padahal tenaga medis itu juga rentan terpapar virus, para tim media ini juga masih mempunyai orang tua, keluarga, suami/istri, anak, dan itu semua dikesampingkan.

Jika di Ibu kota provinsi dengan mudahnya mendapatkan alternatif APD, namun berbeda di kabupaten/kota, kecamatan dan desa, masih banyak keterbatasan, ini menjadi taruhan nyawa bagi tim medis dalam misi mulia dan penuh tantangan dan resikoi.

Semakin banyak masyarakat yang terindikasi virus ini (PDP) dan statusnya menjadi positif, maka tugas tenaga medis semakin berlipat dan tak bisa dielakkan lagi ada beberapa diantara tenaga medis yang tumbang akibat kelelahan dalam menangani pasien. 

Beberapa hari lalu media sosial memberitakan ada beberapa tenaga medis yang telah terjangkit virus ini dan ada yang sudah memenuhi panggilan-Nya, semoga Allah menempatkan mereka di tempat yang layak dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, keikhlasan juga kekuatan.

Di media sosial juga tak sedikit yang menyampaikan rasa terima kasih yang amat dalam kepada para tenaga medis yang sudi mengorbankan nyawa sendiri demi menyelamatkan jiwa manusia lainnya. Tak luput, semangat, harapan dan doa terus dilantunkan masyarakat atas jasa mu.

Tak hanya itu, berbagai komunitas banyak membuka peluang amal untuk mendukung kerja mulia mu, open donasi baik dalam bentuk sumbangan makanan, minuman, suplement, penyediaan APD, sampai dengan kebutuhan lainnya.

Dengan perjuangan teman-teman medis tersebut, sepantasnyalah keperluan mereka dilapangan bisa terpenuhi dan diperhatikan oleh para kepala daerah, dan instansi terkait. Dan mereka semua diberikan hadiah - di dunia - seperti janji salah satu kepala daerah, dan juga mendapatkan insentif lebih atas pengorbanan mereka sebagai Front Line pada masa sulit saat ini.

Semoga ini di aminkan juga oleh masing-masing pemangku kebijakan & kepala daerah lainnya.

Terakhir, saya sampaikan kepada Ibu, Bapak, dan teman-teman medis semua, terimakasih tak terhingga atas jasa & pengorbanannya berperang melawan wabah ini.

Perjuangan anda semua memberikan harapan kepada kami untuk menghadapi hari esok.

Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan, kekuatan dan kesabaran, dan Allah-lah yang mampu membalas segala jerih payah & usaha teman-teman medis semuanya dalam menyelesaikan proyek besar ini.

Tak lupa pula, semoga Allah senantiasa menjaga niat baik kalian semua.


Silfia Meri Wulandari, SKM,. MPH

Pelaksana pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Aceh

Wakil Sekretaris Majelis Tabligh - PW ‘Aisyiyah Aceh


Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda